JAKARTA – Pemerintah memasukan agenda transformasi ekonomi dalam tema besar RUU APBN 2024. Disebutkan bahwa transformasi ekonomi terus dilanjutkan untuk mendorong pengembangan sumber pertumbuhan baru.
“Kita akan meningkatkan partisipasi ekonomi nasional dalam rantai pasok global,” ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat rapat kerja dengan DPR di Jakarta, Kamis, 31 Agustus.
Menurut dia, sektor-sektor yang potensial dalam mendukung agenda transformasi ini adalah hilirisasi sumber daya alam (mineral, dan gas/migas), pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.
Lalu, penciptaan ekonomi hijau melalui energi hijau dan perdagangan karbon, serta ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kita juga akan memperkuat ketahanan ekonomi domestik melalui pengolahan hasil alam, mendorong penciptaan energi ramah lingkungan, pemulihan pariwisata, hingga implementasi Undang Undang P2SK di sektor keuangan,” tuturnya.
BACA JUGA:
Suahasil menjelaskan, langkah tersebut diharapkan bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi dan produktivitas tinggi.
“Pemerintah ingin perbaikan kesejahteraan masyarakat terus berlangsung dan juga ketahanan ekonomi kita yang memiliki daya saing,” tegas dia.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa masuk dalam kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen. Adapun, dalam RUU APBN 2024 target pertumbuhan diharapkan bisa bertengger di level 5,2 persen.
Untuk diketahui, APBN tahun depan dirancang dengan belanja negara Rp3.304,1 triliun dan pendapatan Rp2.781,3 triliun. Postur ini membuat defisit anggaran sebesar Rp522,8 triliun atau setara 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).