Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak Stockholm International Water Institute (SIWI) untuk turut berperan aktif dalam forum terbesar di bidang Sumber Daya Air (SDA), World Water Forum ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali, pada 2024 mendatang.

"Pemerintah Indonesia ingin SIWI bisa berpartisipasi dalam World Water Forum ke-10. Tidak hanya sebagai peserta biasa, tetapi berperan aktif dalam working group dan sebagai exhibitor pada Fair and Expo," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, Selasa, 22 Agustus.

Menurut Basuki, kinerja SIWI dalam mendukung program WASH (Water, Sanitation and Hygiene) dari UNICEF melalui program-program capacity building dan proyek-proyek di bidang air dan sanitasi sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

"Saya rasa, ini sesuai dengan kebutuhan kami karena Indonesia hingga 2024 akan menyelesaikan target SDG untuk 100 persen akses air bersih dan 90 persen akses sanitasi pada 2030, termasuk layanan air bersih perpipaan. Sehingga, SIWI dapat membantu dengan keahlian dan pengalamannya," ujar dia.

Basuki turut mengajak SIWI untuk mengembangkan kantor perwakilannya ke berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara. Terlebih, saat ini SIWI telah memliki kantor perwakilan di Aman-Yordania dan Pretoria-Afrika Selatan.

"Kami berharap, jika ingin melebarkan perwakilan regional di Asia Tenggara, SIWI bisa fokus pada isu climate change adaptation, sehingga dapat diimplementasikan dengan program dan proyek nyata pada negara-negara sekitar," ucapnya.

Sementara itu, Executive Director SIWI Karin Gardes mengatakan, SIWI memiliki program Stockholm Water Prize untuk memberikan penghargaan atas praktik-praktik nyata yang berhasil di bidang pengelolaan air

"Program yang ditawarkan adalah expertise and governance di bidang pengelolaan air. Lebih banyak berfokus pada infrastruktur dan teknologi untuk penanganan krisis air. Selain itu, air harus ditangani secara transparan dan transboundary. SIWI juga memiliki mekanisme untuk menghubungkan crosscutting issue, seperti isu pencemaran, sosial, dan lain-lain," ungkapnya.