JAKARTA - Jelang pencatatan perdananya di Bursa Efek Indonesia, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset sebesar Rp63,9 triliun, atau tumbuh 6,7 persen secara year on year (yoy) pada semester I 2023. Pencapaian ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bank pertama murni syariah ini berdiri.
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, total aset tersebut didorong oleh peningkatan pembiayaan yang tumbuh 7,8 persen (yoy) menjadi sebesar Rp20,4 triliun.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang tumbuh 22,3 persen (yoy).
“Hasil ini menjadi indikator penting bahwa turnaround plan Bank Muamalat berjalan dengan lancar. Di tengah situasi bisnis yang menantang, Bank Muamalat mampu mewujudkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan profit berkesinambungan,” ujarnya dalam keterangan kepada media, Kamis 17 Agustus.
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp47,6 triliun atau tumbuh sebesar 5,2 persen (yoy) dengan komposisi dana murah atau Current Account & Saving Account (CASA) mencapai Rp20,7 triliun.
Indra menambahkan, per 30 Juni 2023, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp40,9 miliar, atau tumbuh 52,1 persen (yoy).
Total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp7,0 triliun per 30 Juni 2023. Adapun rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 31,28 persen per akhir Juni 2023, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.
BACA JUGA:
Bank Muamalat berencana mencatatkan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini hanya sebatas listing tanpa diikuti penawaran umum, sehingga tidak ada skema kepemilikan saham. Sebagai informasi, Bank Muamalat telah menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 1993 tetapi sahamnya belum tercatat di BEI.
Tujuan dari listing ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.
“Kami berharap dengan tercatatnya saham Bank Muamalat di BEI nanti dapat turut berkontribusi dalam memperbesar dan mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia,” pungkasnya.