Bagikan:

JAKARTA - Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Danis Sumadilaga menyebut, Jalan Tol Akses IKM Nusantara Seksi 6A dan 6B bisa digunakan sebagai landasan pacu (runway) pesawat.

"Di dalam tol 6A, 6B itu kami bikin runway," kata Danis di Jakarta, dikutip Kamis, 10 Agustus.

Meski begitu, Danis menyebut, hal ini hanya untuk keadaan darurat saja. Nantinya, panjang landasan pacu tersebut sekitar 3 kilometer (km).

"(6A, 6B) sebagai jalan tol, tetapi dalam keadaan emergency (darurat) kami desain sebagai runway pesawat. Panjangnya sekitar 3 km," ujar dia.

Dia menegaskan, jalan tol yang dimaksud itu bukan menjadi landasan pacu pesawat darurat. Hanya saja, dalam keadaan tertentu, jalan tol tersebut bisa berfungsi sebagai landasan pacu pesawat.

"(Bukan runaway darurat). Jadi, jalan tol yang dalam keadaan tertentu dapat berfungsi sebagai runaway pesawat," ucapnya.

Adapun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan jalan tol menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dalam rangka peningkatan konektivitas.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Pembangunan IKN 2 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur Armen Adekristi menyebut, pembangunan Jalan Tol IKN yang saat ini sudah berjalan terdapat pada tiga seksi, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km.

Untuk seksi 6A Riko-Rencana Outer Ring Road IKN dan Seksi 6B Rencana Outer Ring Road-Simpang 3 ITCI saat ini sudah dalam proses lelang paket pekerjaan dengan target penandatangan kontrak pada Agustus 2023.

Sementara, untuk Seksi 1 ruas Bandara Sepinggan-Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) akan dilakukan lelang pada Oktober 2023 dengan target kontrak pada Desember 2023.

Berikutnya, Seksi 5B-1 Segmen Jembatan Pulau Balang-Simpang Rencana Bandara VVIP, dan Seksi 5B-2 Simpang Rencana Bandara VVIP-Riko akan mulai lelang pada September 2023 dengan target kontrak November 2023.

Sedangkan, untuk seksi 2 adalah bagian dari Tol Balsam. Untuk di seksi 4 disiapkan pembangunan terowongan bawah laut (immersed tunnel) untuk menjaga lingkungan, dan di seksi 4 juga disediakan dua lintasan untuk satwa, sehingga ada semacam terowongan pendek. Untuk immersed tunnel saat ini masih proses lelang pekerjaan desainnya.