JAKARTA - Meratus Group melalui PT Multi Sarana Pelabuhan Indonesia resmi melakukan kerja sama atas pengelolaan Terminal Khusus (Tersus) milik Sampoerna Kayoe, yang dalam hal ini PT Mangole Timber Producers (MTP) pada Kamis, 3 Agustus.
Kerja sama ini dilakukan untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas Pelabuhan Mangole di Kabupaten Mangoli, Maluku Utara (Malut). Selain itu, kerja sama ini perlu dilakukan untuk melayani hilir mudik bahan baku utama dan hasil pengolahan kayu dalam bentuk plywood dan wood pellet.
CEO Meratus Farid Belbouab menyebut, ke depannya, Meratus akan bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan operasional pelabuhan.
"Kami berharap, kerja sama ini akan terjalin dalam waktu yang panjang," ujarnya di Jakarta, dikutip Jumat, 4 Agustus.
Farid meyakini, pihaknya akan sanggup untuk mengelola terminal khusus miliki Mangold Timber lantaran Meratus sendiri memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang tersebut.
"Kerja sama ini juga tentang jasa pengiriman dengan tujuan untuk mempromosikan kayu olahan yang diproduksi secara menyeluruh dari Indonesia untuk pasar ekspor," kata dia.
Adapun bentuk pengelolaan yang akan dioperasikan oleh Meratus, yakni mulai dari manajemen lalu lintas kapal dan seluruh kendaraannya, fasilitas pelayanan dan keamanan, seluruh hal terkait perizinan dan regulasi, hingga manajemen SDM.
"Seluruh kegiatan tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif bagi efisiensi dan keandalan operasional di Pelabuhan Mangole," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Farid, proses rekrutmen perusahaan juga akan dijalankan secara profesional dengan memberdayakan masyarakat lokal, serta karyawan luar daerah.
"Ini dilakukan agar terciptanya pertambahan penduduk, peningkatan ekonomi yang dampaknya dapat dirasakan masyarakat dan daerah," pungkasnya.
BACA JUGA:
Menurut rencana, pengelolaan perdana Terminal Khusus di Pelabuhan Mangole oleh Meratus Group akan mulai diujicobakan pada akhir September 2023.
Nantinya, setiap bulan terdapat muatan lebih dari 600 TEUs dengan tujuan pengiriman ekspor, utamanya yang mencakup negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan lain-lain.
Adapun PT Mangole Timber Producers sendiri memiliki produk berupa plywood dan wood pellet, yang mana bahan baku utamanya dipasok dari hutan tanaman industri (HTI) sendiri yang menerapkan sistem terintegrasi antara proses produksi dan sumber bahan baku kayu. PT Mangole Timber Producers akan memproduksi plywood sebesar 200.000 meter kubik per tahun dan wood pellet sebesar 170,000 ton per tahun.
Bisnis ini diketahui menjadi salah satu pilar penyangga perekonomian di wilayah Maluku Utara, dan berpotensi membuka lapangan kerja baru bagi sekitar 3,500 masyarakat lokal di wilayah tersebut.