Bagikan:

JAKARTA - PT Angkasa Pura I (AP1) menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-110 di Bandar Udara (Bandara) Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bertujuan menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel.

Direktur Operasi PT Angkasa Pura I Indah Preastuty menyebut, latihan ini untuk menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel, serta untuk menguji standar pelaksanaan operasional (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.

"Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keamanan dan keselamatan penerbangan merupakan prioritas utama yang perlu mendapat perhatian ekstra karena terkait dengan keselamatan jiwa manusia," ujarnya melalui siaran persnya, Jumat, 4 Agustus.

Dia mengatakan, latihan PKD berskala penuh ini pertama kalinya dilaksanakan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sejak beroperasi penuh pada Maret 2020 silam.

PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas dan kemampuan personel untuk menghadapi setiap risiko, ancaman, gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk dapat melakukan pertolongan dan evakuasi dalam keadaan darurat.

Latihan PKD di Bandara Internasional Yogyakarta mencakup tiga jenis latihan, yakni simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise), simulasi penanganan bom dan ancaman keamanan penerbangan (security exercise), serta simulasi tanggap bencana alam (airport disaster exercise).

Aircraft accident exercise menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika sebuah pesawat udara milik maskapai penerbangan Bogowonto Air tipe Airbus A330-200 dengan rute Singapura menuju Yogyakarta yang mengangkut 238 penumpang dan 12 awak kabin mengalami crash sesaat sebelum mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta.

Pesawat tersebut mengalami perubahan arah dan kecepatan angin dengan sangat cepat. Kombinasi turbulensi dan crosswind tersebut mengakibatkan performa pesawat berkurang dan tidak sempat melakukan proses recovery, sehingga pesawat terdorong dengan sangat kuat ke arah utara landasan pacu.

Dalam security exercise, disimulasikan dua jenis situasi gangguan keamanan di bandara, yakni penanganan ancaman bom di bandara, dan penanganan terhadap situasi demonstrasi massa di area bandara.

Sedangkan, dalam airport disaster exercise, disimulasikan penanganan dan mitigasi bencana alam berupa gempa bumi dengan magnitudo gempa 7,8.

Gempa dengan kedalaman 47 km yang berpusat di selatan Cilacap tersebut dinyatakan berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa bumi ini mengakibatkan sejumlah kerusakan pada bangunan terminal bandara, serta mengakibatkan sejumlah pengguna jasa bandara mengalami luka-luka.

Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji.

Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di Bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.

Selain melibatkan personel internal dari AP1, latihan PKD ke-110 Bandara Internasional Yogyakarta tersebut juga melibatkan personel dari sejumlah instansi, seperti Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Cabang Yogyakarta, TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Karantina, manajemen rumah sakit di sekitar bandara, serta maskapai penerbangan.

"Secara total, latihan PKD ini melibatkan sedikitnya 638 personel dari instansi tersebut," kata Indah.

Indah menyebut, simulasi dari setiap latihan telah dirancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi nyata.

Hal tersebut ditujukan untuk dapat menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji dokumen dan prosedur yang berlaku.

"Meskipun demikian, seluruh rangkaian kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan pelayanan pengguna jasa bandara di Bandara Internasional Yogyakarta," imbuhnya.