Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat atau Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Program MSMIP di Makassar ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan air limbah terpadu pada kawasan perkotaan. Pekerjaannya meliputi pembangunan IPAL (waste water treatment plant) dengan teknologi MBBR dan pemasangan jaringan perpipaan sepanjang 6,8 kilometer (km).

"IPAL dibangun dengan kapasitas 16.000 m3/hari atau kira-kira dapat melayani sekitar 22.000 sambungan. Mulai dari konsumen rumah tangga, rumah sakit, pertokoan dan perkantoran," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya, Jumat, 28 Juli.

Basuki menambahkan, tujuan utamanya adalah untuk kualitas lingkungan yang lebih baik, karena permukiman semakin padat, limbahnya juga bertambah. "Jadi, harus kami olah dulu sebelum masuk ke badan air," ujarnya.

Saat ini, progres konstruksi dari seluruh paket pekerjaan Program MSMIP telah mencapai 95 persen, termasuk progres pembangunan IPAL-nya. Menurut rencana, IPAL tersebut akan mulai operasi pada akhir 2023 mendatang.

"Total anggarannya senilai Rp948 miliar atau hampir Rp1 triliun. Saat ini, IPAL-nya sudah bisa beroperasi dengan kapasitas 1200 m3/hari dan akan terus meningkat seiring penyelesaian sambungan pipanya (sewerage system). Mudah-mudahan, November 2023 nanti sudah tersambung dan bisa langsung beroperasi," ucap Basuki.

Melihat progres pekerjaan yang hampir selesai, Menteri Basuki berpesan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan, serta memperbanyak penghijauan. "Nanti, setelah selesai jangan lupa dirapihkan. Kalau ada sisa-sisa material dikeluarkan. Mohon untuk mulai ditanami pohon yang rindang dari sekarang," ungkapnya.

Sementara itu, Walikota Makassar Danny Pomanto mengatakan, sistem pengelolaan air limbah terpadu ini merupakan hal baru yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat.

"Harapannya, nanti tidak ada lagi air kotoran (limbah) yang dibuang di tanah dan badan air. Sehingga, tingkat kesehatan meningkat dan lingkungan juga semakin bersih," imbuhnya.

Sekadar diketahui, di Indonesia, Program MSMIP ini diimplementasikan pada empat kota metropolitan, yaitu Makassar, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru. Nantinya, limbah cair domestik akan dialirkan dari rumah-rumah ke sistem IPAL melalui instalasi perpipaan, dan tidak lagi menggunakan truk tinja.

Limbah tersebut akan diolah hingga aman kualitas airnya bagi lingkungan. Teknologi yang digunakan adalah Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) yang menggunakan biofilm polyethylene.