JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) buka suara terkait minggatnya raksasa migas asal Spanyol, Repsol dari wilayah kerja (WK) Andaman III yang berlokasi di perairan Aceh.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengungkapkan jika Repsol telah mengajukan pengembalian blok tersebut pada bulan Juni yang lalu.
"Terkait Andaman III, Repsol bulan Juni lalu sudah mengajukan untuk mengembalikan blok," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 18 Juli.
Nanang mengungkapkan jika Repsol telah mengajukan total relinquishment atau pelepasan total kepada negara dan tidak akan melakukan kegiatan eksplorasi. Sebelumnya, Repsol telahb melakukan kegiatan eksplorasi dengan mengebor sumur Rencong.
"Secara target gagal karena yang ditargetkan adalah formasi yang lebih tua," ujar Nanang.
Dengan pelepasan total ini, lanjut Nanang, Blok Andaman III kini berstatus open area dan nantinya akan ditawarkan.
Lebih lanjut Nanang mengungkapkan jika beberapa pihak telah menunjukkan ketertarikan untuk masuk dan mnegelola Andaman III.
BACA JUGA:
"Beberapa kandidat sudah ingin masuk karen Andaman pasca discovery Timpan I. Ini sudah menjadi game changer," lanjut Nanang.
Sebelumnya diberitakan jika Repsol memutuskan untuk mundur dari Blok Andaman III. Stakeholders Relations Manager Repsol Indonesia Amir Faisal Jindan mengungkapkan alasan minggatnya Repsol adalah dikarenakan hasil pengeboran Sumur Rencong-1X tidak memuaskan.
"Karena pengeboran sumur Rencong-1X tidak memberikan hasil sesuai harapan," ujarnya saat dihubungi VOI, Selasa 18 Juli.
Untuk itu pihaknya telah mengembalikan Blok Andaman dan telah berproses kepada Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).