Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan langsung ke Bandara Ewer di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Kedatangan Menhub Budi Karya untuk mengecek fasilitas bandara bandara jelang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis, 6 Juli.

Pengecekan dilakukan mulai dari runway, apron, terminal penumpang, hingga gedung operasional dan layanan berjalan baik.

“Bandara ini pertama kali dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat dan kemudian pemerintah pusat mengembangkan. Sekarang paling tidak ada lima hingga tujuh pesawat yang take off dan landing di bandara Ewer,” tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu, 5 Juli.

Dengan beroperasinya Bandara Ewer ini, kata Budi, diharapkan bisa membantu masyarakat Asmat dalam bermobilitas untuk berbagai kepentingan.

“Pemerintah akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi di wilayah Papua untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah,” katanya.

Melalui pembangunan tersebut, sambung Budi, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah, serta meretas keterisolasian wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) di wilayah Timur Indonesia.

Sementara itu, Bupati Asmat Elisa Kambu menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dalam membangun Bandara Ewer, yang semakin mempermudah aksesibilitas masyarakat Asmat.

“Atas nama masyarakat Asmat dan Pemerintah Kabupaten Asmat, kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Presiden yang telah menugaskan Menhub untuk membantu menyediakan fasilitas di Asmat. Salah satu yang paling besar adalah menyelesaikan bandara Ewer,” ungkapnya.

Dengan kehadiran Bandara Ewer yang mampu didarati pesawat ATR 72-600, kata dia, masyarakat Asmat bisa dengan mudah datang dan pergi menggunakan pesawat udara.

“Kehadiran bandara ini sangat membantu. Tidak sulit seperti beberapa tahun lalu sebelum adanya bandara, kami sulit akses masuk apalagi jika ada orang yang meninggal. Terima kasih kami juga telah mendapatkan subsidi tarif. Satu minggu ada lima kali perjalanan mulai dari Merauke, Kamur, dan Ewer,” tuturnya.

Sekadar informasi, pada tahun 2014 hingga 2018 pengembangan bandara Ewer mulai dilakukan dengan perpanjangan runway oleh Pemda Asmat menjadi 1.650 m. Kemudian, juga dilakukan rekonstruksi runway tikar baja, konstruksi apron, dan pembangunan gedung terminal.

Selanjutnya pada tahun 2019 bandara terus dikembangkan sehingga akses lebih mudah dan fasilitas lebih lengkap. Lalu, pada tahun 2023, dilakukan beautifikasi gedung terminal dengan arsitektur minimalis bernuansa budaya Asmat.

Tak hanya ornamennya saja yang bernuansa Asmat, namun secara fungsi menyesuaikan dengan budaya masyarakat serta kondisi cuaca dan karakteristik lingkungan Asmat.

Pengembangan bandara Ewer masih terus dilakukan, di antaranya pembangunan drainase dan tanggul penahan banjir.

Bandara Ewer memiliki panjang runway 1650 meter kali 30 meter yang dapat dilalui pesawat ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo, apron seluas 70 m x 90 m dan taxiway 86 meter kali 15 meter, dan memiliki terminal bandara seluas 488 m² atau lebih luas dari terminal lama seluas 120 m².

Saat ini melayani tiga rute penerbangan, diantaranya Kamur-Ewer PP, Timika-Ewer PP, dan Merauke-Ewer PP, yang dilayani 3 tiga maskapai yaitu Wings Air, Trigana Air dan Smart Aviation.

Tercatat, tren penumpang juga terus meningkat, dari 12.185 penumpang pada 2020, naik menjadi 21.603 penumpang pada 2021 dan 27.772 penumpang pada 2022.