JAKARTA - Uji coba pembelian pupuk bersubsidi melalui aplikasi I-Pubers sudah berlangsung di lima provinsi di Indonesia.
PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan data pribadi petani yang masuk di aplikasi I-Pubers aman dari serangan siber.
“Kami menerapkan seluruh protokol keamanan siber dan kami menerapkan juga keamanan siber dengan ISO 3000. Kami juga menerapkan proteksi data base yang sesuai, sehingga data pribadi dari petani lebih terproteksi,” ujar Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky kepada wartawan di Kabupaten Gianyar, Bali, Senin, 3 Juli.
Masih kata Panji, Pupuk Indonesia saat ini sedang melakukan uji coba penggunaan I-Pubers di lima wilayah yakni Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Selatan (Kalsel), Aceh, dan Bali dengan total sekitar 1.000 kios yang memasarkan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi.
Setelah uji coba, I-Pubers akan diterapkan secara nasional atau digunakan di seluruh kios di provinsi lainnya untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani yang dipandang berhak menerima.
Melalui aplikasi I-Pubers, ujar Panji, perusahaan bisa memonitoring penebusan pupuk secara real time dari kios ke petani melalui QR code atau barcode secara bertahap.
BACA JUGA:
Dia meyakini dengan aplikasi hasil integrasi antara T-Pubers milik Kementerian Pertanian (Kementan) dengan aplikasi Rekan milik Pupuk Indonesia, proses distribusi pupuk bersubsidi akan mudah untuk di-monitoring.
“Kami dalam proses mengenakan QR sehingga pupuk bersubsidi ini dilacak atau ditelusuri pergerakannya dari pabrik sampai petani. Ini dalam proses implementasi secara bertahap, mungkin dapat secara masih diterapkan mulai akhir tahun ini,” pungkas Panji.