JAKARTA - Pemerintah berkomitmen penuhi kebutuhan administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Hal ini sebagai upaya memudahkan potensi investasi.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan hal tersebut dilakukan agar KEK Nongsa Digital Park mampu bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, melainkan juga dengan negara dunia lainnya.
"Pemerintah sangat berkomitmen untuk terus mendorong pemenuhan kebutuhan agar meningkatkan daya saing. Supaya daya saing kita bisa menjadi daya tarik sendiri bagi investasi baru di sini," kata Susiwijono mengutip Antara.
Untuk mendukung kelancaran investasi data center terbesar dunia di KEK Nongsa Digital Park, diperlukan dukungan infrastruktur hingga suplai energi listrik dan air.
Mengenai kebutuhan listrik dan air ini, pihaknya bersama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PLN Batam telah membahas persoalan tersebut. Sehingga pasokan yang akan disalurkan ke KEK Nongsa Digital Park bisa terpenuhi dengan maksimal.
Ia menjelaskan data center yang dibangun di lahan seluas 28.730 meter persegi dengan nilai komitmen investasi Rp4 triliun dari PT GDS IDC Service asal Hongkong, merupakan data center tier 3 yang memiliki kapasitas 40 MW yang dikembangkan dalam dua tahap masing-masing 20 MW.
"Tadi kita lihat tadi progresnya sangat bagus sekali, jadi betul-betul pembangunannya berjalan terus. Sehingga kita berharap KEK Nongsa Digital Park ini menjadi pendorong seluruh sektor yang ada di Batam," kata dia.
CEO Nongsa Digital Park Mike Wiluan memberikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan pemerintah pusat dan BP Batam.
BACA JUGA:
Hingga saat ini, sudah terdapat tiga akademi di bawah naungan Infinite Learning. Mulai dari Akademi IBM, Apple Academy dan Akademi Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT).
"Kami selalu mencari brand yang tertarik dan mendorong industri digital, kita akan membawa ke sini," kata Mike.
Ia optimis ke depannya Kota Batam akan menjadi pusat dari pendidikan teknologi digital di Indonesia. Pihaknya pun akan menerima mahasiswa baru dari Jawa, Sumatera hingga Bali.
"Saya mengucapkan terima kasih dengan tim pak Susiwijono dan BP Batam untuk dukungan misinya kita. Dengan demikian, kita bisa bangun pendidikan teknologi digital di Indonesia," ujar dia.