Progres Capai 65 Persen, Pembangunan Bendungan Jlantah Ditarget Rampung Tahun Ini
Bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah. Foto: Dok. Kementerian PUPR

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Bendungan Jlantah, Karanganyar, Jawa Tengah, rampung pada akhir tahun 2023.

"Target untuk dapat diselesaikan (Bendungan Jlantah) pada akhir tahun 2023 mudah-mudahan dapat tercapai," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Senin, 26 Juni.

Bendungan Jlantah, merupakan salah satu satu dari 13 bendungan yang sedang dibangun Kementerian PUPR di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Sebanyak 12 bendungan lainnya, yakni Cipanas, Karian, Sepaku Semoi, Keureuto, Rukoh,Tiu Suntuk, Lausimeme, Sidan, Leuwikeris, Temef, Pamukkulu, dan Ameroro.

Basuki menyebut, Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru.

Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 Meter (dari dasar sungai), panjang puncak 404 Meter, lebar puncak 12 Meter, dan elevasi puncak bendungan lebih dari 690 Meter.

Sementara itu, Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid mengatakan, bendungan ini dibangun sejak Juli 2019 oleh PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp965 miliar.

"Saat ini, progresnya sudah sekitar 65 persen. Nantinya, bendungan Jlantah akan mengairi 1.494 hektare area persawahan di kawasan Jatipuro dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar," ujarnya.

Di samping sebagai sumber irigasi, bendungan Jlantah juga merupakan sumber air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter/detik, dan dapat mereduksi banjir sebesar 51,26 persen atau 70,33 meter kubik per detik untuk Q50.

"Kehadiran bendungan ini juga akan memberi manfaat untuk potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 mega watt (MW), serta untuk konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar," ungkap dia.

Adapun secara keseluruhan, pada periode 2015-2025, Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan yang akan meningkatkan suplai air irigasi premium dari semula 10,6 persen menjadi 19,3 persen.

Hingga Februari 2023, Kementerian PUPR diketahui telah menyelesaikan pembangunan 36 bendungan baru yang menambah daerah irigasi produktif seluas 234.741 hektare sebagai bagian dari peningkatan luasan jaringan irigasi seluas 1,12 juta hektare, dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,84 juta hektare.