Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan USaha Milik Negara (BUMN) kembali menggelar PaDi UMKM Expo 2023 yang akan digelar pada 14 hingga 28 Juni 2023 di Sarinah.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting mengatakan, pameran ini merupakan kali keempat diselenggarakan sejak tahun 2020 silam.

"PaDi UMKM Expo ini adalah yang keempat. Jadi masa pandemi kita mulai dua kali secara online dan ini adalah kali kedua adakan hybrid," ujarnya dalam sambutannya di Sarinah, Jumat, 16 Juni.

Loto mengungkapkan, jika dari tahun ke tahun kementerian BUMN terus mencatat peningkatan parisipasi dari UMKM Yang terlibat pada pameran ini.

Tercatat pada tahun 2020 atau batch pertama baru diikuti oleh 244 UMKM dan dilakukan secara online.

Kemudian pada tahun 2021 meningkat menjadi 295 UMKM dan pada batch ketiga atau tahun 2022 kembali meningkat menjadi 412 UMKM di mana 40 UMKM dari 412 mengikuti kegiatan pameran secara offline di Sarinah.

"Kali ini puji syukur peserta meningkat menjadi 597 UMKM dengan 201 offline," lanjut Loto.

Dari sisi omzet, lanjut Loto, pada batch pertama tercatat terdapat Rp1,6 miliar.

Selanjutnya pada batch kedua terdapat 2442 transaksi, dan mencapai omzet hingga Rp12,5 miliar.

Lalu pada tahun 2022, jumlah transaksi meningkat hapir dua kali lipat atau mencapai 4774 transaksi dengan volume transaksi yang meningkat mencapai 15,8 miliar.

"Harapan kami untuk tahun ini omzetnya jangan berkurang tapi terus ditingkatkan," lanjut Loto.

Dia menambahkan, jika Kementerian BUMN juga menargetkan belanja perusahaan BUMN melalui program ini melampaui Rp28 triliun.

Sebelumnya, realisasi belanja BUMN pada tahun 2022 mencapai Rp550 triliun.

Ia merinci, dari total Rp550 triliun tersebut sebanyak Rp28 triliun merupakan belanja UMKM melalui program PaDi UMKM.

"Sampai Mei 2023 saja sebagai gambaran mencapai Rp 23 triliun. Ke Rp 28 triliun mungkin akan terlewati," pungkas Loto.