Bakal Tingkatkan Irigrasi di Trenggalek Jatim, Progres Bendungan Bagong Baru 22,5 Persen
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan tujuh dari delapan bendungan di Provinsi Jawa Timur yang diprogramkan pembangunannya dari 2015 hingga 2024.

Salah satu bendungan yang masih dalam konstruksi adalah Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek dengan kapasitas tampung 17,40 juta m3 untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 857 Ha di Trenggalek.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. "Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 16 Juni.

Bendungan Bagong sendiri terletak di Desa Sumurup dan Sengon yang berjarak sekitar 10 Km dari pusat kota Kabupaten Trenggalek. Sumber air bendungan berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 Km2.

Pembangunan Bendungan Bagong sesuai kontrak telah dimulai sejak 27 Desember 2018 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai sekitar Rp1,6 triliun dengan progres konstruksi saat ini sebesar 22,59 persen.

Bendungan Bagong dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan tujuan utama pengairan irigasi di Kabupaten Trenggalek, yang mana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija yang membutuhkan sumber air irigasi.

Bendungan Bagong juga diproyeksi dapat mendukung kebutuhan air baku di Kecamatan Pogalan, Trenggalek, dan Bendungan sebesar 153 liter/detik. Dengan luas genangan 73,45 Ha, Bendungan Bagong juga berfungsi untuk mengurangi debit banjir Sungai Bagong sebesar 78,44 persen sekaligus konservasi DAS Bagong serta potensi pariwisata.

Pembangunan Bendungan Bagong Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT. Abipraya-PT SACNA (KSO) meliputi persiapan, pembangunan akses menuju bendungan dan bendungan utama.

Selanjutnya, Paket II dilaksanakan kontraktor PT PP-PT Jatiwangi (KSO) meliputi persiapan, akses jalan OP, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambil, hidromekanikal, dan bangunan fasilitas. Bendungan Bagong didesain dengan tipe Urugan zonal Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 M dan panjang 620 M.

Dengan selesainya Bendungan Bagong, nantinya akan menambah daftar jumlah tampungan air di Jawa Timur, yang mana sebelumnya telah diselesaikan Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang, Bendungan Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi, dan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk.

Pembangunan bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketahanan air dalam Program Strategis Nasional Pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

Sebanyak delapan bendungan di Jawa Timur ini merupakan bendungan multiguna yang berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku, sumber air daerah irigasi, sumber pembangkit listrik, dan juga pariwisata.