JAKARTA - PT Gunung Agung Tiga Belas perusahaan yang menaungi Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup seluruh toko atau outlet-nya secara permanen pada akhir 2023 ini.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima VOI, Manajemen Toko Buku Gunung Agung menyebut, penutupan seluruh outlet dilakukan karena perusahan tidak bisa bertahan dari kerugian usaha imbas permasalahan beban biaya operasional yang makin besar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penutupan toko buku itu merupakan hal yang lumrah.
Sebab, tren penjualan toko buku yang terus mengalami penurunan itu tak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan hampir di seluruh dunia.
"Kalau kami bicara soal toko buku, kan, fenomena dunia, ya, enggak Indonesia saja, sudah sejak 10 tahun lalu trennya sudah turun terus," kata Haryadi kepada wartawan ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Mei.
BACA JUGA:
Hariyadi membeberkan salah satu toko buku di Amerika Serikat yang juga sudah tutup permanen sejak lama. "Toko buku Nobel yang di AS tutup juga, semua tren penjualan toko buku sudah tidak tren lagi," ujarnya.
Menurut Hariyadi, masyarakat kini sudah beralih ke pemesanan secara daring atau online. Sebab, pembelian buku secara daring dinilai lebih mudah.
"Karena semua orang pesennya di online semua, jadi itu memang satu hal yang tidak bisa dihindari, semua sudah beralih ke online," pungkasnya.