Lewat SBTi, TSE Group Ingin Wujudkan Target NZE pada 2050 di Indonesia
Ilustrasi Sawit (Foto: Dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tunas Sawa Erma Group (TSE Group) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Indonesia telah berkomitmen untuk menyumbang kontribusi dalam upaya global mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2050.

Komitmen ini dijalankan atas dasar kesadaran dan keyakinan dari TSE Group bahwa NZE hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan inovasi dari semua pihak yang terlibat dalam rantai nilai kelapa sawit.

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, TSE Group menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target NZE. SBTi adalah inisiatif untuk mengembangkan dan mempromosikan metodologi ilmiah dalam rangka menetapkan target emisi sesuai dengan Perjanjian Paris.

Dengan menggunakan SBTi, TSE Group akan menetapkan target emisi dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5°C. TSE Group kemudian akan melaporkan kemajuan secara transparan dan konsisten melalui platform SBTi maupun mekanisme lain yang relevan.

"Kami akan menyusun near-term dan long-term target emisi kami dalam waktu dua tahun ke depan. Target-target ini akan mencakup seluruh aktivitas operasional dan rantai pasokan kami, serta memperhitungkan potensi penyerapan karbon dari lahan dan hutan yang kami kelola," ujar Direktur TSE Group Luwy Leunufna dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Mei.

TSE Group juga akan mengikuti aturan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. Perlu diketahui, NDC merupakan komitmen setiap negara terhadap Perjanjian Paris.

Pada komitmen nasional ini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dibandingkan dengan skenario business as usual atau sebesar 41 persen dengan bantuan internasional

"Kami mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai NDC ini dan kami siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon," kata Luwy.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Tunas Sawa Erma Group berharap tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan iklim, tetapi juga bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat yang bergantung pada industri kelapa sawit.

"Sehingga, ke depannya akan menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain di sektor kelapa sawit untuk bergabung dalam gerakan NZE," imbuhnya.

Sekadar diketahui, NZE atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.

Untuk mencapainya, diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam. Oleh karena itu, pemerintah tengah menyusun sebuah roadmap untuk merealisasikan NZE demi menghadapi berbagai tantangan serta risiko perubahan iklim pada masa mendatang.