Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penyaluran kredit baru pada triwulan I 2023 tumbuh positif. Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei perbankan yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut indikasi itu terlihat dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 63,7 persen. Kata dia, pertumbuhan kredit baru tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit.

“Pada triwulan II 2023, penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 99,7 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis hari ini, Rabu, 26 April.

Menurut Erwin, standar penyaluran kredit pada triwulan II 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1 persen.

“Kebijakan penyaluran kredit diperkirakan lebih ketat, antara lain pada aspek suku bunga kredit, premi kredit berisiko, dan persyaratan administrasi,” tutur dia.

Erwin menambahkan, hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan.

Disebutkan bahwa responden memperkirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan 2023 sebesar 10,4 persen year on year (yoy). Angka itu tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4 persen yoy.

“Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit,” tutup Erwin.