JAKARTA - Perusahaan Umum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada 29-30 April. Meskipun pergerakannya sudah mulai terjadi sejak H+1 atau 24 April.
Saat ini, AirNav mencatat trafik penerbangan naik 20 persen pada periode libur Lebaran 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. AirNav mencatat telah melayani 43.234 penerbangan serta penambahan jumlah extra flight sebanyak 2.509 penerbangan yang dihimpun sejak H-9 hingga hari H Lebaran.
"Kami perkirakan puncaknya akan terjadi pada 29-30 April 2023, namun pergerakan arus balik sudah mulai terjadi sejak H+1, yaitu 24 April 2023," ujar Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti mengutip Antara.
Ia mengatakan pada H+1, jumlah arus balik yang dilayani oleh AirNav Indonesia sebanyak 3.099 penerbangan atau naik 6 persen dibanding 2022.
Polana juga menyampaikan bahwa AirNav Indonesia akan terus siap siaga dan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan keselamatan penerbangan di Indonesia.
"Seperti yang diamanatkan Menteri Perhubungan, bahwa kami sebagai satu-satunya lembaga pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, kami akan selalu siaga terhadap segala skenario yang mungkin akan terjadi dengan tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penerbangan di ruang udara Indonesia," ujar Polana.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa data tersebut merupakan total trafik yang dipantau melalui 51 posko layanan terpadu di Kantor Cabang AirNav Indonesia.
BACA JUGA:
Untuk memperlancar periode libur Lebaran 2023, kata dia, AirNav Indonesia telah menyiapkan dukungan pelayanan navigasi penerbangan, di antaranya melalui kesiapan prosedur dan personel, dukungan kesiapan fasilitas navigasi penerbangan, dukungan prosedur penanganan penambahan kapasitas bandara.
Kemudian, dukungan prosedur darurat (volcanic ash), dukungan aplikasi digital informasi cuaca (nav earth) serta dukungan prosedur penanganan gangguan balon udara.
"Tentunya kami telah menyiapkan beberapa skenario untuk mendukung periode libur Lebaran kali ini, termasuk gangguan yang tak terduga seperti letusan gunung berapi dan gangguan balon udara liar di rute tersibuk seperti Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kami telah bersinergi dengan maskapai melalui laporan pilot (PIREP), pemerintah daerah hingga kepolisian setempat," ungkap Polana.