Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memperkirakan ada peningkatan jumlah konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama masa satuan tugas Ramadan dan Idulfitri 2023 (Satgas RAFI).

Meski konsumsi secara nasional meningkat, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya memprediksi akan ada penurunan konsumsi BBM sebesar 20 persen di DKI Jakarta.

"Kami sudah punya peta bagaimana orang bergerak. Dilihat dari data yang ada dari Command Center, Jakarta ini akan kosong, malah demand turun sampai 20 persen," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang dikutip Rabu, 12 April.

Meski Jakarta mengalami penurunan, lanjut Nicke, Pertamina juga mengantisipasi adanya lonjakan permintaan dan konsumsi BBM di daerah Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua.

"Demikian juga di Papua yang tadinya demandnya turun setahun terakhir, sampai kemarin ada peningkatan 2,5 persen," lanjut Nicke.

Ia juga mengklaim, berdasarkan data yang dimuliki Pertamina, pihaknya tidak hanya mengetahui kebutuhan permintaan BBM per daerah melainkan juga per SPBU di seluruh Indonesia.

"Mengikiuti data ini kami mengupayakan yang terbaik agar tidak ada kelangkaan. Namun jika itu terjadi, ternyata ada demand yang di luar normal maka kami buka call center 135 yang selama ini terbuka 24 jam," papar Nicke.

Dalam 5 hari terakhir,lanjut dia, terdapat 14.876 panggilan yang masuk ke layanann call center Pertaina tersebut.

"Ini bisa diakses 14 jam, jadi ketika nanti terjadi kelangkaan bisa sampiakna. Bagaimana jika terjadi kemacetan? Call 135 untuk kinta dikirim BBM kantong dan motoris akan diperbolehkan bahkan di jalan tol," ujar Nicke.

Lebih jauh ia menambahkan Pertamina juga memantau 11 daerah wisata, 9 jalur mudik utama dan 17 daerah rawan bencana untuk mengantisipasi adanya lonjakan kebutuhan BBM selama masa Satgas RAFI.