Bagikan:

JAKARTA - Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten terpantau normal lancar untuk arus penumpang dan kendaraan yang melakukan penyeberangan.

"Kita sampai hari ini kondisi Merak normal dan belum ada peningkatan lonjakan pemudik Lebaran 1444 H/2023," kata General Manager (GM) PT ASDP Cabang Utama Merak, Suharto mengutip Antara, Minggu, 9 April.

Dirinya mengatakan Pelabuhan Merak sebagai operasional pelayanan penyeberangan tentu sudah dipersiapkan untuk angkutan mudik lebaran 2023 yang terbaik. Di antaranya mengoptimalkan tujuh dermaga dan satu dermaga eksekutif serta menyiapkan lahan parkir kendaraan hingga menampung 5.000 unit dari sebelumnya 4.000 unit.

Penambahan lahan parkir kendaraan itu untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas sehingga tidak menimbulkan kemacetan dan antrean panjang.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan sejumlah peningkatan fasilitas antara lain vending machine ( untuk boarding / Check in tiket Penumpang). Ada 21 unit vending machine dari semula hanya 13 unit.

Pelabuhan Merak juga sudah memasang sebanyak 136 unit CCTV yang tersebar diseluruh area pelabuhan. Pengaspalan areal demolish kantor ASDP, Kantor KSKP dan jalur bongkar muat kendaraan untuk menambah kapasitas parkir.

Selain itu juga pembangunan access bridge penghubung eksekutif 1 ke dermaga reguler yang digunakan sebagai akses penumpang yang akan naik maupun turun dari kapal.

"Kami memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat sebagai pengguna jasa dengan aman, nyaman, bahagia, berkesan dan selamat sampai tujuan," kata Suharto.

Ia memperkirakan puncak arus mudik lebaran yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak terjadi pada H-3 atau Rabu (19/4 ). Diprediksi, pemudik melalui Pelabuhan Merak terjadi kenaikan sekitar 3-4 persen dibandingkan tahun 2022.

Pihak ASDP Pelabuhan Merak mengimbau pemudik melakukan pembelian tiket secara mandiri melalui aplikasi resmi ferizy atau melalui mitra resmi jauh-jauh hari atau sehari sebelum keberangkatan.

Pemesanan tiket online ferizy sudah bisa dipesan sejak H-60, dan tidak memaksakan untuk melakukan pembelian secara go show, karena tidak ada penjualan tiket ferizy di dalam pelabuhan.

"Pengguna jasa yang tidak bertiket akan diputar balik keluar pelabuhan dan justru menjadi salah satu penyebab kemacetan di dalam areal pelabuhan," katanya.