Makin Runcing! RUU Inflasi AS Targetkan Pelemahan China di Ekonomi Global
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China masih terus memberikan dampak terhadap sektor perekonomian.

Menurut dia, faktor geopolitik memainkan peranan penting terhadap cara pemerintah maupun para pelaku ekonomi dalam mengambil kebijakan.

“Konstelasi global berubah, sehingga banyak keputusan-keputusan yang dipengaruhi oleh faktor ini,” ujar dia saat berbicara di Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) pada Kamis, 6 April.

Menkeu menjelaskan, salah satu yang nampak jelas adalah bagaimana AS memproduksi regulasi terbaru berdasarkan muatan kepentingan nasional maupun perkembangan dunia terkini.

“Misalnya, hari ini (pemerintah) Amerika mengusulkan (ke parlemen) yang disebut Inflation Reduction Act. Kalau dilihat dari judul undang-undangnya, sepertinya ini ditujukan untuk menurunkan inflasi. Namun konten dari legislasinya jelas menunjukan untuk melakukan de-globalisasi, yaitu mencoba mengembalikan investasi ke Amerika Serikat,” tutur dia.

Menkeu menambahkan, siasat yang dipakai AS ini secara tidak langsung menargetkan pelemahan dominasi China di perekonomian global.

“Jadi Amerika Serikat tidak tidak tergantung kepada negara lain, seperti China, yang selama ini hubungan dagang dan investasinya sangat luar biasa,” tegas dia.

Menkeu menyebut jika arah investasi akan banyak di-drive oleh kebijakan sepasang negara ini.

“Dua raksasa ekonomi akan mempengaruhi bagaimana arus modal bergerak, karena tidak hanya dipengaruhi oleh insentif ekonomi namun juga dari sisi keamanan. Ini kemudian diberikan subsidi yang luar biasa,” katanya.