Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini, Kamis 6 April, setelah kemarin melemah 0,20 persen atau 13,50 poin ke 6.819,67.

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan kembali konsolidasi dalam rentang 6.820-6.850. Kemarin IHSG berbalik melemah dengan stochastic RSI yang cenderung mulai turun dari area overbought area.

"Sehingga, IHSG diperkirakan akan kembali konsolidasi dalam rentang 6.820-6.850 dengan kecenderungan melemah," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.

Dari eksternal, Phintraco Sekuritas menjelaskan, pelaku pasar menantikan perilisan Neraca Perdagangan AS yang diperkirakan defisit sebesar 69 miliar dolar AS di Februari 2023. Sementara, Indeks Manufaktur AS diperkirakan meningkat ke 53,3 di Maret 2023 dari 50,1 di Februari 2023.

"Hal ini, menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed masih berpeluang menaikan suku bunga acuan meskipun terdapat potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi," jelas Phintraco Sekuritas.

Phintraco Sekuritas memaparkan, profit taking pada saham-saham energi setelah reli harga minyak, menahan pergerakan IHSG di Rabu. Di sisi lain, penurunan inflasi dalam negeri ke 497 persen yoy di Maret 2023, membangun ekspektasi bahwa inflasi Indonesia masih relatif stabil ditengah potensi kenaikan konsumsi masyarakat ditengah kecenderungan kenaikan harga minyak menjelang Hari Raya Idulfitri.

Sejalan dengan hal diatas, Phintraco Sekuritas menambahkan, nilai tukar Rupiah tercatat melemah 0,22 persen di level Rp14.932 dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp14.899 per dolar AS dan merupakan pelemahan terbesar di pasar Asia.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan, antara lain CTRA, SSIA, BIRD, BRIS, ITMG dan TAYS.