Bagikan:

JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam sektor farmasi, PT Kimia Farma Tbk., disebutkan berhasil membukukan cashflow positif Rp2,1 triliun pada sepanjang 2022.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan torehan apik itu meningkat dibandingkan dengan periode 2021 yang sebesar Rp748 miliar.

“Hal ini didukung dengan aksi korporasi entitas anak PT Kimia Farma Apotek (KAF),” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 5 Maret.

Menurut David, perseroan telah melakukan efisiensi dalam mendukung keberlangsungan bisnis lewat penurunan beban usaha sebesar 5,4 persen atau Rp189miliar. Kata dia, Kimia Farma menjalankan strategi optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk.

“Di samping itu, kami mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,2 persen yang ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing,” tuturnya.

Lebih lanjut, David menjelaskan adanya aksi korporasi unlock value ini mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis. Adapun, pasca aksi korporasi unlock value KFA menghasilkan dana sebesar Rp1,86 triliun disertai pembebanan pajak sebesar Rp76 miliar.

Selain itu, pada 2022 entitas anak lain, yaitu KF Dawaa di Saudi Arabia membukukan kerugian sebesar Rp24 miliar akibat tidak adanya kegiatan ibadah haji dan umroh selama pandemi. Melalui aksi korporasi dan kondisi entitas anak tersebut, memberikan pengaruh terhadap pencatatan kerugian sebesar Rp109 miliar.

“Kimia Farma bahwa prospek industri farmasi dan pelayanan kesehatan pada 2023 masih mengalami pertumbuhan, mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian seluruh pihak,” tegasnya.

David menyampaikan pula jika tahun ini perseroan melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja, antara lain aktivitas marketing yang masif dan penetrasi pasar. Kemudian, Kimia Farma juga telah melakukan NonDeal Roadshow(NDR) dengan para investor untuk mendapatkan bisnis baru.

“Kami terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kimia Farma optimistis di 2023 kinerja dapat tumbuh dan memberikan kontribusi laba positif, sekaligus mendukung pemerintah dalam peningkatan kesehatan,” terangnya.

Sebagai perusahaan pelat merah, Kimia Farma turut berpartisipasi menyelenggarakan program vaksinasi COVID-19, penyediaan serta penyaluran obat di seluruh wilayah Indonesia.