Pengamat Transportasi Ungkap Keuntungan dari Beroperasinya KA Rute Maros-Barru
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut, pembangunan moda transportasi kereta api (KA) di Sulawesi Selatan telah memberikan efek yang sangat baik bagi masyarakat setempat.

"Lebaran tahun ini bagi masyarakat Sulawesi Selatan akan terasa beda. Dengan beroperasinya KA Makassar-Parepare, masyarakat di Sulawesi Selatan sudah dapat menikmati moda KA sebagai angkutan lebaran," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya kepada VOI, Kamis, 30 Maret.

Djoko mengatakan, moda KA tidak hanya bisa dinikmati masyarakat di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, tetapi sudah bisa dijangkau pula di Pulau Sulawesi.

"Pembangunan perkeretaapian sudah merambah ke Pulau Sulawesi dan tidak lama lagi akan beroperasi di Pulau Kalimantan," ujarnya.

Jalur Makassar-Parepare sendiri akan melintasi lima kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, seperti Kota Makassar, Kabupaten Maros, Pangkajene, Barru, Pangkeb, serta Kota Parepare.

Nantinya, direncanakan terdapat 23 stasiun di sepanjang jalur ini. Di Makassar, jalur kereta terkoneksi dengan Pelabuhan Makassar New Port, sedangkan di Kabupaten Barru terhubung dengan Pelabuhan Garongkong, yang nantinya akan dihubungkan dengan Bandara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros.

Rel kereta api di Sulawesi Selatan memiliki lebar 1.435 milimeter. Dengan lebar rel 1.435 milimeter, kecepatan maksimal kereta api Trans-Sulawesi mencapai 200 kilometer per jam.

Menurut Djoko, rel di Sulawesi juga mampu menahan beban gandar yang lebih berat. Pada rel di Jawa, jumlah beban yang bisa ditahan hanya sebesar 18 ton, sedangkan rel Trans-Sulawesi mampu menahan beban hingga 25 ton.

"Dengan demikian, KA di Sulawesi akan memiliki kapasitas angkut yang lebih besar," ucap dia.

Selain itu, lanjut Djoko, Jalur Trans-Sulawesi juga dirancang tidak memiliki pelintasan sebidang, sehingga perjalanan kereta tidak akan mengganggu lalu lintas jalan raya.

"Maka, risiko kecelakaan tabrakan kereta api dengan kendaraan, seperti mobil atau sepeda motor, bisa dikatakan tidak ada," tuturnya.

Dia juga menyebut, KA di Sulawesi Selatan tidak hanya difokuskan membawa penumpang, namun juga untuk angkutan barang.

"Jalur ini akan menghubungkan titik-titik potensial, seperti ke arah Kota Makassar, menuju Pelabuhan Makassar yang baru (Makassar New Port)," pungkasnya.