JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan transaksi nasabah pemegang Mandiri kartu kredit lebih dari 43 juta transaksi atau meningkat hingga 17,7 persen secara year on year (yoy), pada akhir 2022.
"Pencapaian tersebut turut diikuti dengan volume transaksi yang terus meningkat sebesar 32,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya," kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 18 Maret.
Komitmen Bank Mandiri dalam berinovasi di segmen kartu kredit sejauh ini telah memberikan hasil yang baik. Apalagi, kata Alexandra, pihaknya telah mengeluarkan kartu kredit khusus untuk melengkapi kebutuhan para penggemar olah raga golf, belum lama ini.
"Selain meningkatkan transaksi kartu kredit, kehadiran kartu kredit golf yang merupakan penyempurnaan versi sebelumnya diharapkan dapat mendukung pengembangan olahraga golf, khususnya dalam menarik animo kaum muda," ujarnya.
Alexandra menyebut, ada sejumlah benefit yang ditawarkan Mandiri kartu kredit golf ini, seperti cashback atau e-voucher golf hingga Rp750 ribu, cashback hingga Rp6 juta di berbagai merchant golf, diskon lapangan golf hingga 50 persen, driving range dan merchant golf, kesempatan mendapatkan undangan special Turnamen Golf Bank Mandiri, dan lainnya.
"Inovasi ini juga diharapkan dapat menjadikan Mandiri Kartu Kredit dengan berbagai variannya sebagai alat pembayaran non tunai terpilih, khususnya bagi masyarakat urban," ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman menyatakan, pihaknya menyambut baik diluncurkannya kembali Mandiri Kartu Kredit Golf. Di samping itu, pandemi sejak beberapa waktu lalu telah semakin mempercepat akselerasi pembayaran digital dalam berbagai bentuknya, termasuk kartu kredit.
"Riset Visa Consumer Payment Attitudes Study yang kami laksanakan setiap tahun di Asia Tenggara, termasuk terhadap 1.000 responden di Indonesia memperlihatkan, semakin banyak orang mencoba untuk berkegiatan tanpa membawa uang tunai sama sekali. Di akhir 2021, sejumlah 25 persen responden menyatakan cenderung tidak akan lagi menggunakan uang tunai pascapandemi," katanya.