Bagikan:

JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) menyetujui adanya perombakan dalam susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi di tubuh perseroan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan RUPS Tahunan menyetujui pemberhentian dengan hormat dan pengangkatan kembali Bapak Sigit Widyawan sebagai Komisaris Independen BNI.

“Selain itu, RUPS Tahunan menyetujui pengangkatan Robertus Billitea sebagai Komisaris BNI. Beliau saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG,” tuturnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu, 15 Maret.

Melalui keputusan RUPS Tahunan ini, maka Susunan Anggota Dewan Komisaris BNI menjadi:

- Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo,

- Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,

- Komisaris Independen Asmawi Syam,

- Komisaris Independen Sigit Widyawan,

- Komisaris Independen Septian Hario Seto,

- Komisaris Independen Iman Sugema,

- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,

- Komisaris Askolani,

- Komisaris Fadlansyah Lubis,

- Komisaris Susyanto, dan

- Komisaris Robertus Billitea

Adapun susunan Anggota Direksi Perseroan menjadi:

- Direktur Utama Royke Tumilaar,

- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,

- Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir,

- Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies,

- Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto,

- Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal,

- Direktur Finance Novita Widya Anggraini,

- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,

- Direktur Network & Services Ronny Venir,

- Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan,

- Direktur Risk Management David Pirzada, dan

- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio.

“Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi lembaga keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan,” tutur Royke.

Dalam kesempatan itu, emiten bersandi saham BBNI itu menyampaikan pembagian dividen sebesar Rp7,32 triliun atau setara dengan 40 persen laba bersih yang diperoleh pada 2022 berjumlah Rp18,31 triliun.

Adapun, pemerintah mendapat jatah paling besar senilai Rp4,39 triliun karena menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi 40 persen.

Sementara sisanya Rp2,92 triliun atau 40 persen, akan diberikan kepada pemegang saham publik sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing.