JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) optimis pasokan beras aman dan mampu mencukupi permintaan masyarakat menyambut momentum Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) seiring dengan memasuki masa panen di sejumlah daerah lumbung pangan nasional.
"Ini adalah atas perintah Presiden Jokowi untuk memastikan ketersediaan pangan menghadapi Ramadhan hingga Lebaran. Kita tidak boleh main-main dengan beras, kan. Insya Allah kelihatannya aman, khususnya menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Mentan SYL saat meninjau lokasi panen raya yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo di area sawah Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Kamis 9 Maret.
Menurut dia, bulan Februari hingga Maret sejumlah wilayah lumbung pangan nasional, seperti Kabupaten Ngawi, mulai memasuki masa panen. Hal itu sebab, biasanya pada akhir tahun, yakni sekitar bulan November dan Desember para petani serentak memulai musim tanam seiring musim hujan.
Sesuai catatan BPS, produktivitas padi sangat bagus pada musim panen awal tahun ini, sehingga jaminan ketersediaan pangan tetap aman. Meski begitu, yang menjadi tantangan saat ini adalah kondisi cuaca dan curah hujan yang masih tinggi. Sehingga dibutuhkan proses pengeringan yang maksimal.
"Tantangan dari panen kita saat ini adalah pengeringan air yang bisa berpengaruh pada rendemen," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan harga beras yang belakangan naik disebabkan beberapa faktor, termasuk proses pengeringan, kadar air, dan masih banyak lainnya.
Meski demikian, pihaknya bersama instansi terkait akan terus melakukan intervensi, seperti dengan Kementerian Perdagangan dan Bulog untuk menekan harga yang dinamis.
BACA JUGA:
Pihaknya juga selalu menghimpun laporan dari kepala daerah baik bupati, wali kota, dan gubernur. Bahkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) juga diminta melaporkan perkembangan di lapangan.
Dalam meninjau lokasi panen sebagai persiapan kunjungan Presiden Jokowi tersebut, Mentan SYL didampingi oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan jajaran.
Sesuai rencana, lokasi tersebut nantinya menjadi tempat ditandainya pelaksanaan panen raya nusantara 1 juta hektare secara serentak dengan beberapa provinsi lain yang digelar secara virtual.