JAKARTA - Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan di awal tahun 2023 ini produksi minyak dan gas bumi Indonesia terus mengalami peningkatan.
"Akhir-akhir ini sudah satu bulan lebih produksi minyak kita mulai di level yang lebih tinggi," ujarnya dalam Energy Corner, Senin 27 Februari.
Tutuka merinci, produksi minyak Indonesia sebelumnya berada di level 600 ribu barel per hari mulai meningkat menjadi 630 ribu barel. Tutuka menyebut, produksi minyak sempat menyentuh level 645 ribu barel tapi kemudian mengalami penurunan dan kemudian meingkat kembali menjadi 630.
"Sebelumnya di level 600 (ribu), sekarang dari 610 (ribu) ke 630 (ribu), memang pernah produksi sampai 645 (ribu) tapi turun lagi. Jadi kita melihat kecenderungan produksi ini naik," imbuh Tutuka
Tutuka juga menyatakan kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan oil company di lapangan juga semakin membaik dari tahun sebelumnuya.Lebih jauh ia mengatakan jika pemeirntah juga terus mendukung peningkatan kinerja oleh KKKS.
BACA JUGA:
"Potensi masih ada tapi masalah operasional peru dioptimalisasi. Beberapa lapangan yang berpotensi sudah kita identifikasi dan kita akan tinjau langsung ke lapangan untuk melihat langsung persiapan peningkatan prodksi di masing-masing KKKS," lanjut Tutuka.
Tutuka melanjutkan,di tahun 2023 pemeritah menargetkan untuk lifting minyak bumi 2023, ditargetkan sebesar 660 Million Barrels of Oil per Day (MBOPD).
"Kalau miyak targetkan di 660, jadi saat ini masih di level 620-630 dan kota coba terus meningkatkan di beberapa lapangan yang ada," pungkas Tutuka.