JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berisiko melemah pada perdagangan hari ini, Rabu 22 Februari, setelah kemarin juga mengalami koreksi.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pola gerak IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang sideways. Namun, IHSG masih dibayangi oleh potensi koreksi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah.
"Peluang kenaikan IHSG dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka cukup lebar melihat kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat dari data data yang telah terlansir," ujar William dalam risetnya.
Maka dari itu, kata William, peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain dalam jangka menengah hingga panjang. William memprediksi HSG bergerak di rentang 6.852 - 6.988.
Rekomendasi saham pilihannya adalah GGRM, BBCA, SMGR, TLKM, BSDE, ASII, HMSP, AKRA.
IHSG ditutup melemah 0,31 persen ke level 6.873,40 pada perdagangan Selasa 21 februari. Pelemahan IHSG berlanjut di tengah antisipasi investor pada risalah rapat The Fed pekan ini.
BACA JUGA:
Penurunan IHSG terutama disebabkan oleh melemahnya saham-saham di sektor energi. Sektor ini menutup perdagangan dengan koreksi sebesar 0,87 persen. Kemudian sektor finansial menyusul dengan pelemahan 0,70 persen dan industrial turun 0,48 persen.
Beberapa sektor yang menguat pada penutupan perdagangan adalah transportasi yang melesat 2,31 persen, sektor industri dasar naik 0,69 persen, dan sektor konsumer cyclical naik 0,32 persen.melemah 0,59 persen dan industri turun 0,82 persen.