Bertemu Dubes China, Menaker Ida Bahas Isu Ketenagakerjaan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (tengah). (Foto: Dok. Humas Kemnaker)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bertemu dengan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China Lu Kang.

Pertemuan ini membahas sejumlah isu dan kerja sama bidang ketenagakerjaan.

Adapun Menteri Ida menerima Kunjungan Kehormatan Duta Besar China tersebut, di Kantor Kemnaker Jakarta, Senin, 20 Februari.

Ida mengatakan bahwa hubungan diplomatik Indonesia dan China memasuki tahun ke-74 pada tahun ini. Eratnya kemitraan dan persahabatan tersebut adalah landasan yang kuat untuk semakin mempererat persahabatan Indonesia-China, utamanya di bidang ketenagakerjaan.

Ida mengatakan, Kemnaker sendiri telah memiliki kerja sama dengan beberapa perusahaan China, khususnya dalam hal pengembangan kapasitas dan peningkatan kompetensi.

Adapun beberapa perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) bergerak di bidang pengolahan biji nikel serta di bidang jasa telekomunikasi.

“Saya harap, dalam waktu dekat, kerja sama dengan Pemerintah RRT di bidang pelatihan vokasi dapat ditingkatkan dengan mengembangkan program pelatihan di bidang perawatan mobil listrik,” kata Ida.

Ida berharap, Pemerintah China dapat mendukung pemetaan sektor industri perusahaan China di Indonesia dan bekerja sama dalam peningkatan dan pengembangan fungsi dan kejuruan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di Indonesia.

“Sehingga BPVP dapat menyediakan SDM berkompetensi dan sesuai dengan kebutuhan pasar industri,” ujar Ida.

Dalam kesempatan ini, Ida juga menyebut bahwa pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan dengan Pemerintah China untuk menggelar joint job fair, di mana joint job fair ini melibatkan perusahaan-perusahaan China yang ada di Indonesia.

“Sehubungan dengan hal ini, kami menyambut baik keinginan Pemerintah RRT untuk menyelenggarakan joint Job Fair dengan perusahaan RRT di Indonesia,” katanya.

Selain pengembangan SDM dan informasi pasar kerja, pertemuan ini juga membahas knowledge and information exchange; pembinaan dan pengawasan tenaga kerja; serta pemberdayaan masyarakat di sekitar proyek-proyek tersebut.

“Saya harap pertemuan ini dapat memperkuat hubungan dan kerja sama Pemerintah RRT dan Indonesia di bidang ketenagakerjaan,” ucapnya.