Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina EP (PEP) menggelontorkan 2,376 miliar dolar atau setara Rp35,6 triliun rupiah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) serta menahan laju produksi.

Senior Manager Pertamina EP Agus Suprijanto merinci, sebanyak 29,5 persen investasi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan produksi (migas) dan 70,5 persen sisanya akan digunakan untuk menahan penurunan produksi secara alamiah atau decline melalui well service dan upgrading facilities.

"Sementara sisanya untuk menjaga produski supaya tidak decline adalah sebesar 70 persen," kata Agus dalam acara diskusi dengan media di Jakarta yang dikutip Rabu 15 Februari.

Agus menambahkan, pihaknya menyadari upaya meingkatkan produksi tidak hanya dilakukan melalui peningkatan fasilitas operasi melainkan dengan tambahan investasi pencarian cadangan baru termasuk merawat sumur dan lain sebagainya.

Dia bilang, melalui 9 aktivitas investasi yang dilakukan PEP, pihaknya meningkatkan rata-rata jenis kegiatan sebanyak 15 persen, 30 persen hingga 50 persen di tahun 2023.

"Kalau drilling eksploration tahun lalu kita hanya 6 sekarang tahun ini rencanakan ada 9," beber Agus.

Sementara itu pengeboran sumur pengembangan di tahun lalu yang terealisasi sebanyak 118 sumur kembali ditingkatkan menjadi 135 sumur di tahun 2023.

"Deveopment drilling dari taun lalu 118 realisasi, kita targetkan lebih agresif jadi 135.

Dan begitu juga dengan workover atau wellservice perawatan," lanjut Agus.

Dia merinci, pengeboran sumur pengembangan tersebut dilakukan Pertamina EP di regional 1 sebanyak 67 sumur, regional 2 ada 22 sumur, regional 3 ada 41 sumur, regional 4 ada 5 sumur. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun lalu 118 sumur.

Selain itu, terdapat 8 jenis kegiatan yang dilakukan Pertamina EP di empat regional.

Mulai dari 2D acquisition, 3D acquisition, sumur eksplorasi, workover, well services, study G&G, study GGR, dan FEED.