Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Rp1,53 Triliun Sepanjang 2022
Ilustrasi Beton (Foto Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil bukukan nilai kontrak baru hingga Rp1,53 triliun.

Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek baik dari Waskita Group (pasar internal) maupun proyek BUMN, Pemerintah, dan Swasta (pasar eksternal).

Director of Engineering & Development WSBP, Bambang Dwi Wijayanto menyatakan, mayoritas perolehan kontrak berasal dari pasar internal sebesar 68 persen dan eksternal 32 persen. WSBP juga mencatatkan tingkat kemenangan tender sebesar 29 persen dari proses lelang yang diikuti.

Berbagai proyek tersebut antara lain proyek Jalan Tol Tebing Tinggi - Serbelawan seksi 4, proyek jasa konstruksi Kampus Universitas Pertahanan Tahap 1, proyek Jalan Tol Kamal - Teluk Naga - Balaraja, dan proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang - Betung.

“Pada tahun 2022, Kami fokus dan selektif dalam mencari proyek yang memiliki sumber pembayaran yang baik dan dengan tingkat risiko yang sesuai untuk WSBP,” ungkap Bambang dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Februari.

Strategi ini juga didukung dengan catatan ekuitas positif sebesar Rp2,3 triliun. “Struktur modal yang baik akan mendukung WSBP dalam mengikuti proses tender kontrak baru,” tambah Bambang.

Berbekal capaian di tahun 2022 tersebut, Manajemen optimis pada tahun 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi. “Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru di atas 50% dari target tahun 2022,” jelas Bambang.

Manajemen juga akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan peningkatan pangsa pasar di luar Waskita Group dan melakukan penjajakan pasar luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara, namun dengan tetap mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat.

Sebagai informasi, capaian overseas project pada tahun 2021 sampai dengan 2022 di antaranya adalah proyek jalan dari Tono-Noefefan Bridge menuju Oenuno do Oecusse di Timor Leste sebesar Rp7 miliar dan pengiriman spunpile ke Shipyard Project di Myanmar sebesar Rp15 miliar. “Dengan adanya perolehan kontrak baru dari proyek luar negeri, hal itu membuktikan bahwa WSBP dapat bersaing di pasar internasional,” tutup Bambang.