Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperluas program peningkatan literasi dan inklusi keuangan ke pelajar di daerah dengan melakukan Kampanye Ayo Menabung dan Edukasi Keuangan di Kota Singkawang, Jumat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi turun langsung menyampaikan edukasi keuangan ke ratusan pelajar SD dan SMP yang hadir di Balai Kota Singkawang.

Hadir dalam acara itu Pejabat Walikota Singkawang Sumastro dan perwakilan Industri Jasa Keuangan, serta pimpinan SD dan SMP di Kota Singkawang.

Dalam sambutannya, Friderica berpesan kepada para pelajar bahwa pengelolaan keuangan adalah kemampuan yang penting dimiliki sejak dini oleh semua kalangan, termasuk pelajar.

"Apapun cita-cita adik-adik sekalian ini, kemampuan memahami produk jasa keuangan dan pengelolaan keuangan merupakan satu kata kunci kesuksesan kalian di masa yang akan datang," tutur Friderica dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 12 Februari.

Lebih lanjut, Friderica menyampaikan bahwa OJK melihat generasi muda merupakan tingkatan masyarakat yang penting untuk terus mendapatkan edukasi keuangan karena pemahaman untuk menabung dan pengelolaan keuangan dapat membantu masa depan serta mencegah dari praktik-praktik kejahatan keuangan, misalnya praktik investasi ilegal dan pinjaman online ilegal.

Kegiatan ini juga disambut baik oleh Sumastro dan diharapkan dapat terus diselenggarakan secara reguler. Sumastro juga mengapresiasi dukungan dari OJK dan industri jasa keuangan kepada penduduk Kota Singkawang sehingga Singkawang bisa menjadi kota yang berkembang dan turut mendorong kemajuan perekonomian Indonesia.

"Kami berharap kolaborasi dari pengusaha ataupun UMKM dengan industri jasa keuangan dapat diperkuat lagi sehingga kedepannya para pekerja swasta ini dapat menjadi bagian dari mitra strategis sektor keuangan," kata Sumastro.

Dalam kegiatan tersebut, selain edukasi keuangan juga diselenggarakan pembukaan rekening sejumlah 250 akun untuk siswa tingkat SD dan SMP. Program edukasi keuangan ini juga sejalan dengan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 yang dilakukan OJK yang menunjukkan indeks literasi keuangan wilayah Kalimantan Barat sebesar 51,95 persen, sedangkan indeks inklusi keuangannya berada di angka 84,16 persen.