JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan bagi generasi muda di era digital dengan mengadakan kegiatan edukasi keuangan di berbagai sekolah.
"Kegiatan ini dilakukan agar kalangan pelajar memiliki pemahaman yang baik mengenai produk dan layanan jasa keuangan serta dapat membentengi diri dari maraknya berbagai penipuan berkedok investasi dan aktivitas keuangan ilegal di era digital," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 14 Agustus.
Friderica menuturkan literasi keuangan penting karena merupakan essential life skill yang harus dimiliki oleh setiap individu termasuk generasi muda sehingga dapat mengelola keuangan dengan bijak.
Selain itu, pelajar diharapkan mampu memahami karakteristik produk dan layanan jasa keuangan sehingga terhindar dari tawaran investasi maupun penggunaan produk atau instrumen keuangan ilegal yang menimbulkan kerugian di masa mendatang.
Ia mengatakan pelajar sebagai bagian dari Generasi Z memiliki beberapa karakteristik yaitu fasih dengan teknologi, kreatif, terbuka terhadap perubahan serta senang berekspresi.
Untuk itu, pemahaman mengenai pengelolaan keuangan sejak dini diperlukan untuk menangkal berbagai fenomena gaya hidup yang bisa merugikan seperti FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once) dan FOPO (Fear of Other People Opinion).
SEE ALSO:
Kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan para generasi muda khususnya pelajar menuju Indonesia Emas 2045 melalui pembekalan literasi keuangan tersebut, diikuti oleh 500 pelajar SMK Wisudha Karya Kudus di Jawa Tengah, dengan berbagai jurusan Teknik dan Bidang Pelayaran.
Pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan itu diharapkan dapat memperkuat kerja sama OJK, pemerintah daerah dan industri jasa keuangan di daerah dalam rangka meningkatkan literasi keuangan dan akses keuangan bagi generasi muda dan guru, terutama seluruh lapisan masyarakat di daerah Kudus.