Bakal Ada Kota Baru di Cikarang Seluas 500 Hektare, Total Investasi Senilai Rp20 Triliun
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group akan mengembangkan kota baru di Cikarang, Jawa Barat, bernama Cikarang International City (CINITY) sebagai pusat area komersial dan residensial dengan total lahan seluas 500 hektare.

CEO CINITY Ming Ling saat konferensi pers Peluncuran Kota Baru CINITY di Jakarta, Rabu 1 Februari, menyampaikan bahwa peningkatan kawasan industri di Cikarang, membuat kebutuhan area komersial dan residensial di wilayah tersebut semakin tinggi karena rata-rata industri di kawasan Cikarang merupakan perusahaan multinasional dengan jumlah pekerja ekspatriat mencapai lebih dari 22.000 orang.

“Masyarakat, baik ekspatriat maupun lokal di kawasan ini masih sangat membutuhkan hunian dengan lokasi strategis yang memiliki fasilitas lengkap, aman, dan sehat,” ujarnya, dikutip dari Antara.

Dengan fase awal pembangunan di 50 ha yang direncanakan selesai pada 2024 dan total lahan seluas 500 ha hingga 10 tahun ke depan, CINITY akan mengembangkan area hijau seluas 70 ha dengan lanskap alam yang jauh dari hiruk pikuk industri.

CINITY juga memiliki aksesibilitas yang mudah karena berada strategis di Jalur Provinsi yang menghubungkan Karawang dengan Jakarta dan memiliki jarak yang sangat dekat yakni 1,5 kilometer menuju Stasiun Cikarang.

“Dengan total nilai investasi mencapai Rp20 triliun, CINITY akan dibangun menjadi sebuah kawasan yang terpisah dari Kota Industri, 100 persen township. Berbeda dengan banyaknya kawasan yang menyatu dengan area industri di Cikarang sehingga memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan maupun kenyamanan para penghuninya,” ujar Ming Liang.

Selain itu, CINITY akan mengembangkan area komersial di atas lahan 35 ha dan menjadikannya sebagai entrepreneur city bagi pelaku UKM yang didukung oleh Kemenkop UKM dan HIPMI.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan suatu kota yang pro terhadap industri retail offline yang memberikan dampak bagi kemajuan UKM, produk dan brand lokal serta faktor penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.

Terkait