PP Presisi Raih Kontrak Baru Senilai Rp5,245 Triliun di 2022
Foto: Dok. PP Presisi

Bagikan:

JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) beserta entitas anak perusahaannya PT. Lancarjaya Mandiri Abadi (PT LMA) berhasil meraih sejumlah kontrak baru sepanjang tahun 2022 dengan nilai total mencapai Rp5,245 triliun.

Nilai kontrak baru ini didominasi oleh PT PP Presisi Tbk yang berkontribusi menyumbangkan nilai pemasaran sejumlah Rp3,660 triliun atau 70 persen dari total nilai kontrak baru dengan sisanya diperoleh dari anak perusahaannya, PT LMA.

Dari lima lini bisnis PT PP Presisi Tbk, sektor jasa pertambangan menyumbang lebih dari 55 persen atas total nilai kontrak baru, lebih tepatnya sejumlah Rp2,901 triliun diperoleh dari lini bisnis mining service mencakup addendum pekerjaan hauling PT Weda Bay Nickel hingga pembangunan infrastruktur pada salah satu area pertambangan PT Hengjaya Mineralindo.

Selanjutnya, lini bisnis civil work memberikan sumbangan perolehan kontrak sebesar Rp2,138 triliun atau sebesar 40,7 persen atas total perolehan kontrak. Penambahan pekerjaan baru ini melingkupi pekerjaan aspal Sirkuit Mandalika, pekerjaan peningkatan jalan Empu Nala Mojokerto, pembangunan struktur Kereta Api jalur Sumatera Utara - Binjai hingga pembangunan beberapa fasilitas publik di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Selanjutnya, penambahan kontrak dari lini bisnis pekerjaan struktur (Bekisting dan bangunan gedung lainnya) menyumbang sebesar 2,5 persen yang berasal dari beberapa pembangunan gedung baru seperti BCA Data Center, AEON Deltamas, Warehouse Depok serta fasilitas kamp sementara pada area pertambangan PT Weda Bay Nickel. Adapun lini bisnis persewaan alat berat serta produksi beton jadi (readymix) juga turut menyumbangkan perolehan kontrak baru selama tahun 2022.

Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, Rully Noviandar mengatakan, tahun 2022 kemarin merupakan salah satu tahun gemilang bagi PT PP Presisi Tbk, setelah dihajar oleh pandemi COVID-19 beberapa tahun silam. PT PP Presisi Tbk bangkit lebih kuat dengan adanya penyempurnaan infrastruktur Indonesia serta diberlakukannya program percepatan Proyek Strategis Nasional.

"Perolehan kontrak senilai Rp5,245 triliun selama 1 tahun sudah mendekati target kami yang dituangkan pada RKAP 2022. Tahun 2023 ini, kami yakin bahwa PT PP Presisi Tbk dapat menggaet lebih banyak lagi proyek-proyek mining maupun sipil untuk mewujudkan mimpi Indonesia dengan infrastruktur yang lengkap," ujar Rully, dalam keterangannya, Selasa 24 Januari.

Total penambahan kontrak baru ini mayoritas berasal dari pemberi kerja eksternal atau diluar dari PP Group, dengan nilai total pemasaran sebesar Rp4,485 triliun atau sebesar 92,5 persen berasal dari luar PP Group.

Direktur Operasi PP Presisi, Darwis Hamzah menuturkan, PP Presisi beserta entitas anak perusahannya yaitu PT LMA, terus maju dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat Indonesia. Tahun 2022 merupakan tahun pembuktian bahwa perseroan akan selalu konsisten dalam mengepakkan sayap untuk selalu melayani berbagai macam bisnis infrastruktur baik dari pekerjaan feeding (Internal PP Group) maupun non-feeding (eksternal PP Group).

"Namun demikian, dengan semakin membesarnya porsi perolehan kontrak baru kami diluar group, tentunya menjadikan kebanggaan dan keyakinan kami bahwasannya PP Presisi telah semakin berkembang di market konstruksi maupun jasa pertambangan," ujar Darwis.

PT PP Presisi Tbk pada tahun 2022 lalu juga telah menerbitkan Obligasi tahap 1 dengan nilai sebesar Rp201 miliar yang digunakan untuk membiayai Kredit Investasi serta Kredit Modal Kerja Perseroan. Harapannya, dengan penerbitan Obligasi ini PT PP Presisi Tbk dapat terus melaksanakan kegiatan bisnisnya serta meningkatkan kesejahteraan para tenaga kerja di dalamnya.

Tidak lupa juga, PP Presisi juga selalu peduli dengan pelestarian alam dan lingkungan serta kepedulian sosial dengan diadakannya program rutin TJSL atau CSR.