Bagikan:

JAKARTA - Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina mencatat produksi minyak bumi sebesar 61.325 barel minyak per hari (BOPD) atau setara 118 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan capaian lifting minyak mencapai 61.533 BOPD.

Pertamina juga melaporkan produksi gas mencapai 387 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara 102 persen di mana lifting gas mencapai 251 MMSCFD.

Direktur Utama Pertamina EP, Wisnu Hindadari mengatakan, pencapaian tersebut diraih atas sejumlah upaya optimal yang dilakukan Perwira Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina antara lain peningkatan aktivitas pengeboran dan kerja ulang sebagai upaya optimasi sumur eksisting. Kedua, peningkatan keandalan fasilitas produksi. Ketiga, implementasi inovasi terbaru.

"Untuk menambah temuan sumber daya baru, Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina telah melakukan pengeboran eksplorasi 2 sumur yaitu sumur eksplorasi GQX-1 di wilayah kerja PHE ONWJ dan BJK-001 di area Pertamina EP Jawa bagian Barat, terbukti mampu menambah contingent resources sebesar 114,054 MMBOE," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin 23 Januari.

Ia melanjutkan, dalam mengelola lapangan migas yang sudah berproduksi puluhan tahun, diperlukan strategi untuk menjaga dan menahan laju penurunan alamiah (decline rate) kandungan migas di reservoir.

Regional Jawa melakukan beberapa pengeboran sumur pengembangan sebanyak 26, aktivitas kerja ulang sumur (work over) 20 sumur dan perawatan sumur (well service) sejumlah 670 telah dituntaskan dan turut menyumbang tambahan hidrokarbon.

"Di tahun ini, kita mencanangkan target produksi minyak sebesar 63.244 BOPD dan produksi gas sebesar 369,87 MMSCFD. Beberapa langkah strategis telah disusun, diantaranya dengan akselerasi upaya discovery melalui survei seismik 3D sepanjang 80 KM2," pungkas Wisnu.