JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin produksi beras di Provinsi Banten, relatif aman pada awal 2023 dengan lahan areal persawahan yang dipanen seluas 76.000 hektare.
"Kita terus mendorong petani agar meningkatkan produksi beras," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi dalam keterangannya usai panen raya di Kabupaten Pandeglang, dikutip dari Antara, Rabu 11 Januari.
Berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) panen padi di Provinsi Banten awal tahun 2023 seluas 76.000 hektare dengan rincian panen Januari seluas 18.000 hektare dan Februari seluas 58.000.
Panen seluas 76.000 hektare itu dipastikan stok beras untuk konsumsi masyarakat Banten yang berpenduduk 13 juta lebih aman.
Kementan memberikan apresiasi atas kerja keras Pemerintah Provinsi Banten, pemangku kepentingan dan kelompok tani untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas pangan tersebut.
Saat ini, wilayah Banten masuk daerah lumbung pangan dan menyumbangkan produksi beras tingkat nasional dengan peringkat ke delapan.
Namun demikian, Kementerian Pertanian terus memberikan arahan untuk melakukan monitoring dan pengawalan kegiatan panen raya padi di awal tahun 2023 yang berlangsung Januari hingga April 2023.
Puncak panen terjadi pada Maret-April tahun ini secara nasional, namun di awal tahun 2023 sangat luas, bahkan berdasarkan prognosa BPS luas panen padi pada Februari seluas 1,4 juta hektare.
"Dari luas panen 1,4 juta hektare itu diperkirakan menghasilkan beras sebanyak 4,3 juta ton dan salah satunya dari Pandeglang yang menjadi andalan sentra lumbung pangan di Banten sebagai penyangga pangan Ibu Kota," katanya menjelaskan.
Suwandi mengatakan untuk menjaga dan meningkatkan ketersediaan beras nasional, Kementan dengan serius melakukan pengawalan kegiatan panen padi sekaligus memastikan petani untuk melakukan kegiatan penanaman kembali.
Selain pengawalan, Kementan memberikan dukungan bantuan benih, pupuk, mekanisasi, penanganan pasca panen dan fasilitas permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga mendorong gabah petani diserap Perum Bulog dengan tetap mendapatkan jaminan harga menguntungkan.
Untuk itu Kementan mendorong optimalisasi areal tanam dan peningkatan produksi dengan menggunakan teknologi, salah satunya melalui Biosaka.
Biosaka itu bukan pupuk tapi merupakan elisitor yang menggunakan rumput sekitar yang fungsikan dapat menyuburkan lahan dan meminimalisir hama penyakit sehingga mengurangi penggunakan pupuk kimia hingga 50 persen.
BACA JUGA:
Plt Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan panen padi di awal tahun 2023 sangat melimpah dan mendorong Perum Bulog untuk menyerap gabah petani sehingga harga saat panen raya menguntungkan petani.
Produksi padi di Provinsi Banten khususnya Pandeglang di tahun 2023 diperkirakan mengalami peningkatan karena adanya dukungan dari Kementan, baik bantuan saranan produksi maupun mendorong semangat petani dengan menggunakan teknolog pertanian.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan pemerintah daerah mengapresiasi Kementerian Pertanian yang selama tahun sebelumnya hingga 2022 sangat konsisten memberikan bantuan untuk pembangunan pertanian khususnya dalam peningkatan produksi padi.
Saat ini, pertanian Pandeglang dalam kondisi apapun tetap tangguh dan menjadi penopang kebutuhan pangan Ibukota Jakarta khususnya Banten. Pertanian Pandeglang menjadi contoh bagi petani lain dan hari ini panen raya padi di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran.
Produksi padi di Pandeglang tahun 2023 ini melimpah dengan produktivitas rata-rata 6 ton gabah basah/hektare.
"Berkat bantuan Kementan juga hasilnya luar biasa hingga Banten masuk peringkat delapan sebagai produsen beras terbesar nasional," kata Irna.