Kementerian PUPR Selesaikan Penataan Kawasan Pariwisata di Manado dan Bunaken
Penataan kawasan Pantai Malalayang , Manado oleh Kementerian PUPR. (Kementerian PUPR)

Bagikan:

JAKARTA - Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado - Bitung - Likupang, di Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan dua kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado

"Penataan dua kawasan ini untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 1 Januari. 

Penataan Kawasan Pantai Malalayang dilakukan di atas lahan seluas 18.500 m² dengan anggaran APBN periode 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar. 

Ruang lingkup pembangunannya meliputi Pedestrian (Public Beach Promenade) sepanjang 1,2 km untuk mempercantik wajah Kota Manado yang menghadap ke pantai. 

Selain itu, terdapat Menara Pandang, Bangunan Warung Apung, Panggung Budaya, Warung Minum, Pier Salib, Dermaga Jetski, serta Jalan Penghubung. 

Pengembangan desain landmark eksisting pada Tugu Bobocha dan Pier Salib dilakukan untuk mendukung keindahan promenade dengan mengadaptasi kearifan lokal dari bentuk ikan raja laut. 

Area pedestrian yang sebelumya minim pencahayaan, kini tampak cantik dengan penataan cahaya yang apik.

Untuk penataan Bunaken juga telah dilaksanakan sejak 2020 hingga 2022 dengan nilai kontrak Rp28,78 miliar. 

Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 19.000 m², kedua penataan kawasan tersebut dilaksanakan dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya. 

Pulau Bunaken memiliki peran strategis dalam aktifitas wisata sebagai entrance bagi para wisatawan yang akan menuju kawasan perairan/pulau-pulau. 

Oleh karena itu, penataan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR di Pulau Bunaken menjadi penting untuk menciptakan kawasan yang representatif, memiliki kualitas lingkungan dan pelayanan yang baik bagi para wisatawan. 

Adapun penataan Kawasan Bunaken meliputi pembangunan Dermaga baru, Jalan Lingkungan, Gerbang Penanda, Street Furniture, serta Panggung Budaya yang dapat digunakan masyarakat setempat untuk melakukan berbagai kegiatan. 

Pembangunannya mengusung konsep Ecotourism Village agar nuansa perdesaan tetap terjaga, salah satunya dengan memberdayakan rumah warga setempat menjadi homestay dengan mempertahankan arsitektur khas Minahasa.