JAKARTA - Direktur Utama dan pemilik sah PT Citra Lampia Mandiri (CLM) Helmut Hermawan memastikan aktivitas tambang dan operasional PT CLM kembali normal pada Januari 2023.
Ia mengungkapkan, jika saat ini aduan terkait dugaan persekusi yang dilakukan Apexindo Group telah ditangani oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI.
"Kami harap dengan bantuan Kemenkopolhukam dan Kementerian terkait seperti Kemenumham dan Kementerian ESDM, aktivitas kami bisa berangsung pulih yang kami targetkan di bulan Januari," ujarnya saat ditemui di Cikini, Senin, 19 Desember.
Terkait kerugian yang dialami oleh perusahaan, kata Helmut, pihaknya tengah mengaudit untuk memastikan besaran kerugian materiil yang dialami perusahaan.
"Kami sangat kecewa sekali aparat penegak hukum ini seharusnya mempunyai tupoksi untuk melindungi mengayomi malah mem-backup upaya premanisme," lanjutnya.
Terkait hal ini, lanjutnya, pihaknya juga telah mengadukan oknum tersebut kepada Kadiv Propam Mabes Polri dan juga Karo Wasidik Mabes Polri atas tindakan oknum yang membiarkan tindakan penganiayaan kepada kepala teknik tambang PT CLM.
"Kepala Teknik Tambang kami dianiaya di lapangan, terjadi peyerobotan bukan hanya di tambang, pendudukan di kantor dan pelabuhan. Bahkan, saat kejadian ada 100 orang karyawan kami yang melakukan eksodus ke Jakarta karena di persekusi oleh oknum Kepolsian ini. kami sangat kecewa seakan-akan hukum ini bisu dan tuli," pungkasnya.
BACA JUGA:
Asal tahu saja, PT CLM adalah sebuah perusahaan dalam negeri yang berdiri sejak tahun 2007 dan bergerak di sektor pertambangan nikel laterit dmp dan merupakan perusahaan tambang dengan izin usaha penambangan (IUP) produksi nickel ore terbesar di Sulawesi Selatan sekitar 250.000 MT per bulannya.