JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, meyakini target kinerja Kemenparekraf pada 2023 mendatang dapat tercapai melalui upaya kolaboratif bersama stakeholders pentahelix. Ini merupakan upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja yang lebih luas.
Sandiaga menjabarkan target kinerja Kemenparekraf pada 2023 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Untuk devisa pariwisata pada 2023, Kemenparekraf menargetkan sekitar 2,07-5,95 miliar dolar AS.
Untuk kunjungan wisatawan mancanegara, mereka menargetkan sebesar 3,5-7,4 juta kunjungan. Kemudian, wisatawan nusantara sebesar 1,2-1,4 miliar pergerakan.
Tenaga kerja pariwisata yang terserap pun ditargetkan sebanyak 22,4 juta orang di sektor pariwisata dan 22,59 juta orang di sektor ekonomi kreatif.
Selain itu, kontribusi pariwisata terhadap PDB pun ditargetkan sebesar 4,1 persen. Nilai tambah ekonomi kreatif sebesar Rp1.279 triliun dan nilai ekspor ekraf sebesar 26,46 miliar dolar AS.
"Kami optimistis target yang fantastis pada tahun depan bisa kami capai, walaupun kami mengalami kontraksi dari segi anggaran, tetapi dengan kolaborasi dan sinergi antara kementerian dan lembaga, mudah-mudahan kami bisa mencapai target maksimal pada tahun depan," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 17 Desember.
BACA JUGA:
Ia pun berharap pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreratif pada 2023 dapat semakin inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Konsep pariwisata yang personalized, localized, customized, dan smaller in size, juga diharapkan bisa mewujudkan pariwisata yang lebih berkualitas.
"Melalui tren ini, kami dapat memahami keinginan dan minat konsumen untuk berwisata," ujar Sandiaga.
Dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen saat berwisata, kata Sandiaga, pihaknya akan lebih mudah menawarkan produk-produk wisata.
"Sehingga akan memberikan dampak pada length of stay hingga spending yang dikeluarkan untuk belanja produk lokal. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi masyarakat melesat naik dan terciptanya lapangan kerja," tambahnya.
Lebih lanjut, katanya, beberapa acara internasional pun bisa turut memberikan dampak bagi perekonomian nasional dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Tanah Air.
"Di antaranya dengan menghadirkan event-event berskala internasional, seperti MotoGP. 'Flagship program seperti MotoGP di NTB, khususnya di Lombok' bisa menciptakan Rp5,4 triliun dampak ekonomi untuk masyarakat dan 30 ribu lapangan kerja," jelas Sandiaga.
Sementara, dalam menuju pariwisata yang berkelanjutan, diperlukan perhatian khusus terhadap kelestarian lingkungan, terutama perubahan iklim hingga keberlanjutan biota laut yang memang berdampingan dengan sektor pariwisata.
Kemenparekraf sendiri memiliki sejumlah program unggulan untuk mencapai pariwisata berkelanjutan, mulai dari Carbon Footprint Calculator Offsetting Campaigne, hingga gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman).
"Bagaimana sekarang wisatawan bukan hanya healing, tetapi contributing terhadap keberlanjutan lingkungan. Produk yang bisa mengajak wisatawan untuk menanam mangrove, mengurangi emisi karbon, offset carbon foot print, dan juga menanam mineral trees ini dapat menjadi daya tarik utama. Mari bersama dukung konsep pariwisata yang berkelanjutan," tutup Sandiaga.