JAKARTA - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sebagai induk usaha dari ANTV dan tvOne mengakui sejak penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) telah terjadi penurunan jumlah penonton.
Direktur Utama TVOne, Ahmad Rahardian Widarmana mengungkapkan hingga saat ini pihaknya telah dua kali melakukan ASO yakni tanggal 2 November untuk wilayah Jabodetabek dan tanggal 2 Desember untuk 4 kota di Pulau Jawa.
"Jadi memang dari konsultan Nielsen dan kami bicara dengan Kominfo bahwa memang sudah diprediksi akan ada penurunan kepemirsaan," ujarnya dalam Public Expose di Jakarta, Rabu 14 Desember.
Ia melanjutkan, penurunan ini juga disebabkan distribusi set top box (STB) yang belum merata dan masih kurangnya sosialisasi terkait ASO kepada masyarakat.
"Ini lebih karena distribusi STB dan sosialisasi ke masyarakat juga belum full jadi ada kagetnya dulu," imbuhnya.
Namun untuk saat ini grafik pertumbuhan kepemirsaan pengguna televisi digital.
"Kita sudah melihat grafiknya sudah recovery dan so far masih sesuai estiimasi kita. Benar ada perubahan tapi kita melihat mulai kembali ke recovery," pungkasnya.
Presiden Direktur ANTV Ahmad Zulfikar mengatakan pihaknya akan terus menyiapkan infrastruktur sehingga jangkauan siaran ANTV dan tvOne bisa dinikmati.
BACA JUGA:
"Kami juga terus menyiapkan dari sisi infrastrukturnya sehingga jangkauannya kami bisa dinikmati di wilayah digital yang sudah ditentukan," pungkasnya.
Asal tahu saja, ANTV dan tvOne sebagai penyelenggara multipleksing di 16 provinsi dengan 38 wilayah layanan siaran telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur multipleksing dan melanjutkan pendistribusian STB gratis bagi Rumah Tangga Miskin.
VIVA bekerja sama dengan penyelenggara multipleksing lainnya agar ANTV dan tvOne bersiaran di 34 provinsi.
Diberitakan sebelumnya, tepat pada tanggal 2 November pukul 24.00 WIB, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika resmi menghentikan siaran TV Analog di Jabodetabek.