JAKARTA - Pertamina Patra Niaga siap mengoperasikan tiga terminal liquefied petroleum gas (LPG) baru. Pembangunan tiga terminal LPG ini dimaksudkan agar proses distribusi energi menjadi lebih efisien serta memastikan ketahanan energi yang lebih terjamin.
Terminal LPG baru tersebut dibangun sesuai dengan standar teknis dan keselamatan bertaraf internasional dan akan melayani kebutuhan LPG di Wayame, Jayapura, dan Dumai.
"Dengan dioperasikannya terminal LPG baru ini, Pertamina Patra Niaga berharap ketahanan energi di wilayah tersebut akan makin terjaga dan kebutuhan energi masyarakat dapat kami penuhi dengan baik. Ini adalah peran Pertamina Patra Niaga dalam memastikan availilibity, accessibility, dan affordability energi diseluruh wilayah di Indonesia,” tutur Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution kepada media, Rabu 7 Desember.
Alfian melanjutkan, pembangunan dan pengoperasian terminal LPG baru ini adalah bagian dari komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjalankan penugasan mengenai pembangunan dan pengoperasian tangki penyimpanan BBM dan LPG di Indonesia, bahkan pengembangan terminal LPG di wilayah Indonesia Timur masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sebagai salah satu PSN, terminal LPG Wayame dan Jayapura yang akan melayani kebutuhan LPG di Maluku dan Papua dibangun dengan kapasitas masing-masing sebesar 2x1.000 metrik ton (MT). Sedangkan untuk Terminal LPG Dumai dibangun dengan kapasitas 2x3.000 MT.
"Jadi Terminal LPG Wayame dan Jayapura disiapkan untuk mengamankan suplai LPG diwilayah Indonesia Timur, dan untuk Terminal LPG Dumai tujuannya lebih kepada meningkatkan keandalan suplai untuk memenuhi kebutuhan LPG yang saat ini sekitar 910 MT per harinya. Secara umum, ini adalah bentuk penguatan rantai distribusi energi Pertamina Patra Niaga diseluruh negeri," terang Alfian.
BACA JUGA:
Selain memperkuat kehandalan suplai, kehadiran tiga terminal LPG baru ini juga memiliki dampak positif dari segi efisiensi operasional distribusi LPG di wilayah tersebut, dengan meningkatnya kapasitas tampung serta kelengkapan sarana dan fasilitas pendukung terminal LPG itu sendiri seperti dermaga sandar.
“Kehadiran terminal LPG Wayame dan terminal LPG Jayapura mengubah pola distribusi LPG secara keseluruhan, dimana dahulu tabung LPG dikirim langsung dari Surabaya, saat ini dikirim melalui kapal dengan kapasitas yang besar untuk mengamankan stok di daerah tersebut. Lalu dengan adanya peningkatan kapasitas sandar kapal di Terminal LPG Dumai, maka pengiriman bisa dilakukan sekaligus dan itu berpengaruh kepada biaya pengiriman,” tekan Alfian.
Keandalan suplai dan efisiensi rantai distribusi LPG yang dihadirkan lewat terminal LPG baru ini juga terus mempertimbangkan dan memperhatikan aspek-aspek keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja dalam pengoperasiannya.
“Selama peridoe konstruksi hingga saat ini mulai beroperasi, ketiga terminal LPG ini setidaknya sudah mencatat lebih dari 2,5 juta jam kerja aman. Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga menjamin Terminal LPG beroperasi secara aman dan dengan tingkat keselamatan yang tinggi. Kami berharap, Terminal LPG ini dapat memperkuat ketahanan energi nasional, beroperasi dengan aman, serta memberikan jaminan akses energi yang mudah bagi saudara kita,” pungkas Alfian.