JAKARTA - Program BBM Satu Harga Pertamina kini telah melayani kebutuhan energi masyarakat di 402 wilayah dalam 125 kabupaten Indonesia sejak 2017, usai peresmian lembaga penyalur di tiga wilayah secara serentak yaitu Nias Selatan, Sambas, dan Hulu Sungai Selatan.
Peresmian dilakukan bekerja sama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
"Langkah ini adalah bukti Pertamina dalam menjamin ketersediaan energi yang terjangkau di seluruh wilayah Indonesia," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution dalam keterangan resmi, dikutip dari Antara, Kamis 1 Desember.
Ia menjelaskan sebanyak 81 titik di antaranya adalah lembaga penyalur baru dari target 92 titik BBM Satu Harga di tahun 2022, sedangkan sisanya yaitu di 11 titik akan dipercepat penyelesaiannya.
Tak hanya itu, 54 kabupaten yang termasuk dalam wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) pun sudah dilayani oleh lembaga penyalur BBM Satu Harga Pertamina.
Sebagai ujung tombak penyaluran energi, Alfian melanjutkan bahwa Pertamina Patra Niaga terus mendorong pemerataan akses energi terjangkau sebagai bentuk mendukung program pemerintah mewujudkan energi berkeadilan lewat Program BBM Satu Harga.
Sebaran titik BBM Satu Harga berfokus pada wilayah-wilayah di luar Jawa, Madura, Bali, atau wilayah yang memerlukan akses energi. Tidak jarang, wilayah ini pula mendatangkan tantangan yang besar dalam proses distribusinya, apalagi ke wilayah 3T.
"Saat ini sebaran BBM Satu Harga antara lain sebanyak 62 berada di Sumatera, 86 di Kalimantan, 71 di Nusa Tenggara, 44 di Sulawesi, 57 di Maluku, 77 di Papua, dan 5 lainnya masuk ke wilayah Jawa, Madura, dan Bali," ucap dia.
Untuk wilayah 3T, dirinya mengungkapkan sudah biasa jika proses distribusinya menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, air, dan udara. Pergantian transportasi dilakukan sebanyak empat sampai lima kali, bahkan sampai delapan kali sebelum BBM dapat dinikmati masyarakat.
BACA JUGA:
Dalam menjawab tantangan distribusi tersebut, Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dalam memastikan proses distribusi berjalan dengan baik. Agar dapat melayani secara berkelanjutan, kehadiran BBM Satu Harga harus diimbangi dengan jaminan distribusi yang baik.
"Kami berterima kasih kepada seluruh kepala daerah yang telah memfasilitasi kehadiran lembaga penyalur BBM Satu Harga. Kami akan terus berkoordinasi memastikan distribusi BBM dapat berjalan dengan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas, dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau bagi masyarakat," tutur Alfian.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan pihaknya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan serta menjamin penyaluran energi, terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Program BBM Satu Harga. Mudah-mudahan manfaat kehadiran program ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di wilayah 3T dan menjadi perwujudan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia," ujar Erika.