Bagikan:

Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pelaku konstruksi untuk menggunakan produk dalam negeri. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo, pekerjaan infrastruktur utamanya yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus menggunakan produk dalam negeri.

"Dengan ajang pameran konstruksi ini, saya mengajak semua untuk memajukan industri konstruksi Indonesia dengan nilai-nilai juang untuk pembangunan infrastruktur mandiri yang menggunakan produk dalam negeri," ujarnya di Jakarta, Rabu 23 November.

Untuk produk barang yang belum bisa diproduksi mandiri di dalam negeri, Basuki mengatakan Pemerintah mengajak produsen untuk dapat mendirikan pabrik di Indonesia. "Jangan sampai kita membeli tetapi hanya membuka peluang kerja di luar, harus bisa membuat peluang lapangan kerja di Indonesia," pesan Menteri Basuki.

Basuki menambahkan, dari sekitar Rp400 triliun APBN untuk pembangunan infrastruktur, mayoritas telah dikucurkan untuk barang-barang komponen dalam negeri.

"Khusus di Kementerian PUPR, dari rata-rata anggaran Rp120 triliun per tahun, 80-90 persen adalah dengan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN," ujarnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan menambahkan, ada sebanyak 94 peserta dalam Infrastructure Connect 2022. Adapun 79 peserta pameran tersebut berasal dari industri dalam negeri dan 15 lainnya berasal dari luar negeri.

"Termasuk empat pelaku usaha yang telah terdaftar dalam e-katalog Kementerian PUPR, untuk alat berat, alat laboratorium Bina Marga dan Aspal Buton (Asbuton)," kata Yudha.

Konstruksi Indonesia 2022 resmi digelar pada 23-25 November 2022 di Hall D2, Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran ini menggabungkan tiga acara dalam satu wadah, yaitu Konstruksi Indonesia, Indonesia Infrastructure Week, dan Beton Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pentingnya penerapan TKDN dalam sektor konstruksi adalah untuk membuat Indonesia mandiri. Untuk itu ia mengajak agar pelaku usaha untuk turut mendukung strategi Pemerintah yang telah berkomitmen untuk mendorong TKDN pada setiap aspek, terutama pada sektor konstruksi.

"Untuk mewujudkan perkembangan infrastruktur TKDN dan bisa berdiri sendiri diperlukan seperti peningkatan kapasitas dan kualitas SDM nasional," kata Arsjad.