Kementerian ESDM Sebut B40 Bisa Hemat Devisa hingga Rp200 Triliun
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan uji jalan (road test) penggunaan bahan bakar B40 pada kendaraan bermesin diesel.

Direktorat Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Edi Wibowo optimistis, uji teknis terhadap B40 akan rampung pada Desember mendatang.

Dengan adanya B40 ini, Edi yakin dapat menghemat devisa akibat impor Bahan bakar Minyak (BBM) hingga Rp200 triliun dan menekan impor solar hingga 15 juta kilo liter (KL)

"Kalau kita tidak impor minyak solar sebesar 15 juta kiloliter (KL), kalau harganya itu sekitar Rp13.000 dikalikan 15 juta KL yaitu sampai Rp200-an triliun," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin, 21 November.

Adapun selama tahun 2021 yang lalu, melalui penerapan B30, lanjut Edi, pemerintah telah menyalurkan 9,3 juta KL minyak sawit sehingga dapat menghemat devisa negara untuk kebutuhan impor solar sebesar Rp 66 triliun.

Ia memperkirakan, kebutuhan B30 pada tahun 2023 mencapai 37,5 juta KL dan dengan penerapan B40 dapat menekan impor solar hingga 40 persen.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, selain persiapan teknis di mesin kendaraan untuk bisa diterapkan sebagai bahan bakar B40, pemerintah juga akan memastikan ketersedian infrastruktur dari Pertamina dan badan usaha lain terkait fasilitas blendingnya mencukupi kebutuhan atau tidak.

"Sekarang kan semuanya didesain di B30, sekarang kan B40 jadi pipanya juga nanti butuh pompa. Ya nambahnya kan 10 persen," pungkas Dadan.

Dadan menjelaskan mengenai ketercukupan pasokan BBN untuk B40.

"(Pasokan BBN) kita ini sekarang 16,3 juta KL, kalau B40 perlunya 15 juta KL sekian. Jadi tidak usah khawatir, kita akan masuk dua pabrik baru di awal tahun depan," tutup Dadan.

Asal tahu saja, formulasi bahan bakar yang digunakan dalam uji jalan B40 adalah B30D10 dengan formula campuran 30 persen Biodiesel atau B100 dan 10 persen Diesel Nabati.

Sementara yang diuji merupakan jenis B40 dengan formula campuran 40 persen Biodiesel dan dicampur dengan 60 persen Solar.