Berdayakan Masyarakat Setempat, LPEI Bawa Produk UMKM Coklat Bali Sukses Tembus Pasar Eropa
Ilustrasi (Foto: Dok. LPEI)

Bagikan:

JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank disebutkan telah berhasil memfasilitasi produsen coklat olahan berskala UMKM asal Bali, yakni Mason Chocolate, untuk bisa memasarkan produknya ke pasar mancanegara.

Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan pihaknya sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan senantiasa berkomitmen untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas menjadi eksportir yang berdaya saing global.

“Selain berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi para pelaku usaha, kami juga berupaya membangun ekosistem ekspor yang solid melalui dukungan yang diberikan kepada sektor UMKM yang menjadi bagian dari supply chain bagi para eksportir binaan LPEI,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Minggu, 20 November.

Menurut Riyani, hingga saat ini Mason Chocolate telah berhasil mengekspor produknya ke berbagai negara, di antaranya Prancis, Italia, Belanda, dan Australia dengan kapasitas produksi 15 ton per tahun.

“Kesuksesan ini tentu tidak lepas dari peran para petani kakao di Desa Devisa Kakao Jembrana yang bekerja sama dengan Mason Chocolate dalam memberikan suplai biji kakao fermentasi untuk kemudian diolah menjadi produk coklat,” tuturnya.

Riyani menjelaskan, Desa Nusasari di Kabupaten Jembrana, Bali merupakan Desa Devisa pertama yang mendapatkan pendampingan dari LPEI sejak 2012. Desa ini dikenal memiliki kualitas kakao yang baik dan pernah menjadi salah satu penghasil biji kakao fermentasi terbaik dunia versi cocoa of excellence 2017.

Adapun, Program Desa Devisa LPEI menjadi program yang terus didorong guna mewujudkan lebih banyak lagi desa yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor.

“Sebagai lembaga milik pemerintah, kami akan terus mendampingi dan memberikan pelatihan kepada desa-desa yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor. Hal ini sebagai bentuk komitmen kami untuk terus mendorong desa agar mandiri dan mampu bersaing sehingga dapat memenuhi kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan standar ekspor serta dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Corporate Executive Chef Mason Chocolate Tiwi mengungkapkan upaya yang dilakukan turut serta meningkatkan nilai perekonomian masyarakat melalui kerja sama dengan warga sekitar untuk membudidayakan perkebunan kakao.

“Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan adanya kerja sama ini kami juga memberikan kesempatan bagi para kaum perempuan untuk ikut membangun bisnis Mason Chocolate. Sampai saat ini lebih dari 60 persen tenaga kerja kami adalah perempuan,” ucapnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada LPEI karena telah diberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk serta cerita di balik perjalanan Mason Chocolate kepada delegasi G20 di Bali.

“Terima kasih untuk kesempatannya bergabung dalam kegiatan ini. Koordinasinya sangat baik dan sangat membantu kami untuk memperkenalkan produk kami. Semoga dapat bekerja sama kembali di lain kesempatan,” tutup dia.