LPEI dan Nusa Gastromy Foundation Fasilitasi Petani Garam di Bali untuk Bisa Ekspor
Ilustrasi (Foto: Dok. LPEI)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menggandeng Nusa Gastromy Foundation untuk memberikan pelatihan bagi petani garam di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald Setiawan Grisanto mengatakan Desa Kusamba merupakan Desa Devisa ke-26 yang masuk dalam salah satu fokus pemerintah.

“Melalui Program Desa Devisa kami ingin membantu mempersiapkan calon eksportir untuk memenuhi permintaan pasar global sesuai standar produk sekaligus meningkatkan kapasitas dari sisi manajemen maupun teknik produksi,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu 25 Desember.

Menurut Gerald, bentuk program yang akan diberikan antara lain pelatihan produksi Bali sea salt rub, aspek branding dan digitalisasi, mengikuti pameran dagang, business matching, dan juga pendampingan pengurusan sertifikasi produk.

“Program ini menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membantu meningkatkan perekonomian setempat,” tuturnya.

Sebagai informasi, LPEI merupakan special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan yang memiliki mandat dalam melakukan percepatan peningkatan ekspor nasional.

Adapun, Program Desa Wisata dimulai sejak 2019 yang berawal dari Klaster Desa Devisa Kakao di Bali dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta. Saat ini kedua desa devisa tersebut telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke negara-negara Eropa.

Hingga November 2021, total penerima manfaat dari program ini telah mencapai 2.894 orang yang menyasar petani, penenun, pengrajin dan kedepannya akan terus bertambah.