Bagikan:

JAKARTA - Direktur Finance dan Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan pihaknya telah berhasil menguasai 50 persen pangsa pasar keuangan Syariah di Indonesia. Menurut dia, kuatnya penetrasi pasar BSI itu dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adanya kemudahan yang diberikan kepada para nasabah.

"Setidaknya ada 3 hal yang menjadi keunggulan perseroan dalam hal pelayanan. Pertama, BSI memberikan solusi finansial, solusi spiritual, dan solusi sosial bagi penggunanya," ujarnya ketika menjadi pembicara dalam sesi diskusi State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa 18 Oktober.

Lebih lanjut kata Ade, dari sisi finansial, BSI memberikan layanan yang sama dengan bank konvensional.

"Tapi di BSI bisa juga ada solusi spiritual sekaligus solusi sosial di mobile banking. Kita bisa mendapat pemberitahuan kapan waktu untuk salat, misalnya di Bali, kemana arah kiblatnya, atau di mana masjid terdekat dari platform mobile kita," jelas dia.

Selain itu, pengguna juga bisa melakukan donasi, zakat, dan infak melalui mobile banking. Bahkan, ada fitur pemberitahuan kepada pengguna untuk melakukan donasi pasca menyelesaikan transaksi.

"Ini unik dan bisa menjadi salah satu pembeda dengan bank lainnya. Dan menurut data kami, orang-orang banyak menggunakan fitur-fitur ini," ujarnya.

Dari porsi nasabah bank syariah, Cahyo mengatakan kalau BSI memegang sekitar 45-50 persen nasabah bank syariah. Artinya, banyak masyarakat indonesia menggunakan BSI.

"45-50 dari seluruh bank syariah di Indonesia. Dan kalau dibandingkan dengan pemain kedua, saya pikir gap-nya cukup tinggi ya," ujarnya.