Bagikan:

YOGYAKARTA - SPBU Vivo di bawah naungan PT Vivo Energy Indonesia dikabarkan akan menjual bahan bakar yang setara dengan pertalite produksi PT Pertamina. Bahan bakar yang akan dikomersilkan oleh SPBU Vivo tersebut bernama Revvo dengan nilai oktan atau RON 90. 

Publik pun penasaran dengan siapa pemilik jaringan SPBU Vivo yang akan menjadi pesain Pertamina. Kabar penjualan bahan bakar Revvo sendiri sudah diungkapkan oleh SPBU Vivo melalui akun Instagram @spbuvivoindonesia sejak akhir September. 

SPBU Vivo juga telah menampilkan keterangan nama Revvo 90 dalam totem SPBU. Namun keterangan harganya masih belum ditunjukkan. PT Vivo Energy memutuskan tidak menjual lagi BBM jenis Revvo dengan RON 89 menyesuaikan aturan pemerintah menghapus penjualan BBM beroktan rendah mulai 31 Desember 2022. 

Pemilik Jaringan SPBU Vivo

SPBU Vivo beroperasi di bawah naungan PT Vivo Energy Indonesia. Vitol Group berdiri pada tahun 1966 di Rotterdam, Belanda. Perusahaan tersebut bergerak di sektor minyak dan gas bumi. Induk perusahaannya yakni Vitol Holding BV atau Vitol Group adalah perusahaan energi dan komoditas yang bertempat di Belanda. Perusahaan ini telah mengembangkan jaringan SPBU di Belanda, Inggris, Singapura, Australia, dan beberapa negara di Afrika. 

Portofolio dari Vitol Group meliputi Vitol Aviation, Vivo Energy, Varo Energy, Viva Energy, OVH Energy, dan VTTI. Berbagai anak perusahaan dari grup bisnis ini mencakup seluruh aspek industri hulu migas, muali dari pemurnian, pembangkit listrik, pengiriman, perdagangan, terminal, hingga penyimpanan. 

Meski berbasis di negara kincir angin, namun mayoritas eksekutif tertinggi perusahaan berkantor pusan di London. Selain itu, mereka juga banyak melakukan bisnis dari Genewa, Swiss. Vitol Group bisa disebut sebagai salah satu perusahaan raksasa, tetapi eksistensinya jarang diketahui orang. 

Saat ini Vitol Group telah memiliki jaringan di lebih dari 40 negara. Perusahaan ini telah memperdagangkan sebanyak 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya pada tahun 2020. Pada tahun 2021, perusahaan multinasional ini mencatat pendapatan mencapai 279 miliar dollar AS. 

Vitol Group tak hanya bergerak di hilir dengan melakukan penjualan BBM secara langsung melalui SPBU. Perusahaan ini bermain di sektor hulu dengan melakukan pengeboran minyak. Pengobaran minyaknya di Afrika mampu menghasilkan sekitar 55.000 barel per hari. Tambang minyak terbesarnya bertempat di Ghana. 

Bisnis Vivo Group di Indonesia

Indonesia juga menjadi salah satu lokasi bisnis Vitol Group di bidang perminyakan atau bahan bakar melalui SPBU. Kantornya berada di Gama Tower, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta. 

Vivo melakukan ekspansi bisnis lewat sektor SPBU Vivo yang bersaing langsung dengan PT Pertamina. Vivo juga memiliki unit kilang mini dan tangki BBM di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Vivo mendistribusikan BBM non-subsidi dan hanya menjual BBM jenis umum. 

SPBU Vivo menjual tigas jenis BBM yakni Revvo 89, Revvo 92, Revvo 95. Jenis BBM yang paling murah adalah Revvo 89 yang dijual dengan harga Rp8.900 per liter. Namun SPBU Vivo memilih untuk tidak lagi menjual BBM dengan nilai oktan 89 mengikuti kebijakan penjualan BBM dari pemerintah. 

Aturan kebjakan tersebut termuat dalam Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) No. 85.K/HK.02/DJM/2022 tentang Standar dan Mutu BBM Jenis Bensin 88 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Kabar terkini, SPBU Vivo akan menyediakan BBM Revvo 90 yang setara dengan pertalite produksi Pertamina. Namun Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, mengatakan awalnya tidak tahu soal izin BBM tersebut. Pihaknya belum menerima permintaan izin penjualan dari Vivo.

Itulah penjelasan mengenai pemilik jaringan SPBU Vivo yang bakal menjadi pesaing dari SPBU Pertamina. Meski sudah mengumumkan akan segera menjual BBM Revvo 90, namun harga dan tanggal jualnya masih belum diketahui.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.